16.7 C
New York
Monday, September 30, 2024

Siswa SD Tertembak Pensil Saat Jam Belajar, Kepsek: Kita Tidak Lepas Tangan

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kepala Sekolah Dasar (SD) Swasta Latihan SPG YP HKBP Kota Pematangsiantar Evelyn Hutagalung, membantah bahwa pihaknya lepas tangan atas musibah yang menimpa siswa mereka yang tertembak pensil saat belajar.

Evelyn menjelaskan, semenjak kejadian itu dia sudah berkomunikasi dengan orang tua siswa, terkait kondisi si anak. “Kita tidak lepas tangan, saya komunikasi kok dengan mama si korban ini,” kata Kepsek Evelyn Hutagalung Selasa (27/2/24) siang.

Ia pun mengaku sangat prihatin terhadap kondisi si anak, bahkan telah mengajak guru-guru untuk patungan untuk membantu pembiayaan pengobatan siswa tersebut.

Evelyn juga menegaskan, pihak sekolah akan menyisihkan uang OSIS untuk membantu biaya perobatan si anak dan menegaskan bahwa pihak sekolah akan tanggungjawab karena peristiwa itu terjadi pada saat jam pelajaran berlangsung.

Baca juga: Tak Langsung Diberitahu, Orang Tua Siswa yang Matanya Tertembak Pensil Kecewa dengan Pihak Sekolah

Pihaknya, kata Evelyn, juga telah memfasilitasi pertemuan antara orang tua siswa si penembak dengan orang tua siswa korban, namun belum ada titik temu.

Dalam waktu dekat ia mengatakan, akan kembali mempertemukan kedua belah pihak, agar musibah yang terjadi bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

“Namanya anak-anak, tentu ini tidak ada faktor kesengajaan. Jadi, kita sebagai pihak sekolah akan memberikan solusi terbaik,” katanya.

Kronologi Kejadian

Menurut Evelyn, peristiwa itu terjadi saat si anak sedang bermain dengan temannya menggunakan karet dan pensil.

Saat itu, si korban meminta temannya menembakkan pensil ke arah dirinya. Pada percobaan pertama tidak kena, dan si anak kembali meminta temannya menembak dirinya hingga akhirnya mengenai mata.

Pada jam yang sama, guru pengajar mereka yang sebelumnya permisi ke kamar mandi pun tiba, dan melihat si anak mengusap matanya.

Baca juga: Polda Sumut Limpahkan Dua Tersangka Tambang Bitcoin ke Kejaksaan Belawan

Dari pandangan si guru secara kasat mata, tidak ada luka di bagian mata si anak, sehingga si guru tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi si anak, dan proses belajar kembali dilanjut.

Guru dan kepala sekolah mengetahui kondisi siswa setelah mendapat kabar dari orang tua si anak. Saat itu juga, kepala sekolah memerintahkan si guru untuk menjenguk si anak yang sedang dalam perawatan.

“Yang jelas kita prihatin, dan saya juga meminta untuk si guru menjenguk siswa kita itu. Kita tidak lepas tangan atas kejadian ini,” katanya, sembari berjanji akan kembali mempertemukan kedua orang tua siswa untuk mencari solusi terbaik. (Roland/hm22)

Related Articles

Latest Articles