17.2 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Aksi Protes Mahasiswa, Dugaan Pungli di SMAN 1 Percut Seituan

Medan, MISTAR.ID

Belasan anggota Gerakan Mahasiswa Peduli Transparansi (Gempetsu) menggelar aksi protes di depan Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Jalan Cik Ditiro, Medan. Mereka menyuarakan dugaan terjadinya pungutan liar (pungli) terhadap para guru di SMA Negeri 1 Percut Seituan.

Rahmat, Pimpinan Aksi Gempetsu, menuturkan bahwa dugaan pungli dilakukan dengan pemotongan langsung dari gaji guru. “Kami mempertanyakan apa dasar pemotongan gaji guru ini,” ungkapnya pada Rabu (24/1/24).

Aksi protes Gempetsu merupakan respons terhadap isu pemotongan gaji guru. “Dari sana, kita akan pergi ke kantor Bank Sumut untuk menanyakan secara langsung berapa sebenarnya yang dipotong dari gaji para guru,” jelas Rahmat. Mereka berharap dapat memperoleh data yang lebih jelas untuk mendukung tuntutan mereka.

Baca juga: Dewas KPK Jadwalkan Sidang Putusan 90 Pegawai Terduga Pungli

Dalam klarifikasinya, Rahmat menyebut bahwa meskipun belum dapat memastikan jumlah besaran yang yang dipotong, namun aksi ini bertujuan untuk memperoleh fakta yang akurat.

“Kami akan memastikannya dengan menanyakan langsung ke Bank Sumut, dan nanti jika ada tanggapan dari mereka, kami akan jelaskan ke publik,” tambahnya.

Sedangkan Koordinator Lapangan Ricky Dalimunthe, dalam aksi ini, menekankan pentingnya respons dari Kepala Dinas Pendidikan dan Sekretarisnya terhadap aspirasi mereka.

“Kadis dan Sekretarisnya merespon aspirasi kami agar kejelasan terhadap dugaan pungutan liar ini dapat segera diungkap. Jika tidak, kami akan kembali dengan massa aksi yang lebih besar,” pungkas Ricky.

Baca juga: Pemberkasan Sertifikasi Guru di Deli Serdang Dipungli Ratusan Ribu

Dugaan pungutan liar ini terkait dengan aspek sosial atau keberlanjutan koperasi. Basri Hasibuan, Kabid SMA Dinas Pendidikan Sumut mengindikasikan bahwa pihaknya sudah menindaklanjuti laporan tersebut ke Inspektorat.

“Minggu depan, kami akan menanyakan ke Dinas Inspektorat bagaimana tindak lanjut dari permasalahan ini,” ungkap Rahmat. (Hutajulu/hm20)

Related Articles

Latest Articles