Manila, MISTAR.ID
Tiga orang tewas dan sembilan terluka ketika satu ledakan mengguncang misa Katolik di sebuah gimnasium Mindanao State University, di selatan Filipina pada hari Minggu (3/12/23).
Direktur Polisi Regional, Brigadir Jenderal Allan Nobleza dalam keterangannya kepada wartawan, mengatakan, pihak berwenang sedang menyelidiki ledakan itu.
Ia menambahkan, bahwa salah satu kemungkinan yang sedang dikejar adalah balas dendam oleh militan pro-Negara Islam.
Ledakan itu terjadi di Marawi, sebuah kota yang diserang oleh militan Islam selama lima bulan pada tahun 2017.
Baca Juga: Tambang Tembaga di Peru Diserang, 9 Pekerja Tewas dan 15 Luka-luka
Militer Filipina mengatakan, sehari sebelumnya, Sabtu (2/12/23) mereka telah membunuh 11 militan, termasuk anggota Daulah Islamiyah-Filipina, kelompok pro-Negara Islam, dalam operasi militer di provinsi Maguindanao del Sur.
“Saya mengutuk insiden pengeboman berdarah yang terjadi pagi ini,” kata Gubernur Lanao del Sur, Mamintal Adiong Jr, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.
“Serangan teroris terhadap lembaga pendidikan juga harus dikutuk karena tempat ini mempromosikan budaya perdamaian,” imbuhnya.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 7,6 Landa Filipina Selatan, Tsunami Diperkirakan Setinggi 3 Meter
Universitas Mindanao State mengatakan bahwa mereka sangat sedih dan terkejut oleh tindakan kekerasan yang terjadi dalam pertemuan keagamaan tersebut.
“Kami dengan tegas mengutuk dengan keras tindakan yang tidak masuk akal dan mengerikan ini,” bunyi pernyataan mereka melalui akun Facebook.
Universitas tersebut mengatakan bahwa mereka menangguhkan perkuliahan sampai pemberitahuan lebih lanjut. (Mtr/hm22)
