13.2 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Madu dan Habbatussauda Efektif Percepat Pemulihan Pasien Covid-19

Jakarta, MISTAR.ID

Habbatussauda mengandung senyawa aktif utama yaitu thymoquinone yang memiliki aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, antivirus, anti mikroba, dan imunomodulator. Habbatussauda juga terbukti memiliki potensi terapeutik terhadap infeksi virus, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan pada pasien Covid-19.

Berdasarkan studi in vitro di Mesir, thymoquinone pada habbatussauda menunjukkan aktivitas antivirus terhadap virus SARS-CoV-2, serta mampu menghambat replikasi virus.

“Herbal yang terkenal dengan julukan ‘Penyembuh Segala Macam Penyakit’ ini juga teruji secara klinis dapat meningkatkan respons imun, mengurangi respons peradangan, serta membantu mengurangi efek samping dari konsumsi obat-obatan medis,” ujar Tim Edukasi Media Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Afifah K Vardhani.

Baca Juga:Yuk Kenali Manfaat Durian untuk Kesehatan

Cara mengembalikan imunitas sekaligus mempercepat pemulihan melalui habbatussauda bisa dirasakan efektif jika dikombinasikan dengan madu. Seperti diketahui, konsumsi madu selama masa pandemi juga dapat menjadi terapi tambahan Covid-19.

Studi in vitro menunjukkan komponen chrysin, kaempferol, dan quercetin pada madu mampu menghambat masuknya virus ke sel inang dan menghambat replikasi virus. Uji praklinik ini juga menyebutkan bahwa chrysin dan kaemferol membantu menghambat peradangan pada paru-paru.

Penelitian di Pakistan menunjukkan kombinasi habbatussauda dan madu efektif mempercepat pemulihan pasien Covid-19. Studi dilakukan pada 30 April-29 Juli 2020, terhadap 313 pasien yang menderita Covid-19, di mana 210 pasien menderita gejala sedang dan 103 pasien menderita gejala berat.

Baca Juga:Ini 4 Manfaat Daun Kelor, Sangat Baik Bagi Kesehatan Tubuh

Studi dilakukan multisenter, terkontrol plasebo, dan secara acak. Di mana sebanyak 157 pasien diberikan terapi tambahan (di luar obat konvensional yang diberikan) berupa habbatussauda (80 gr/ kbBB/ hari) yang dikombinasikan dengan madu (1 gr/kgBB/ hari). Sedangkan 156 pasien lainnya hanya diberikan obat konvensional dan plasebo.

“Hasilnya, pasien yang mendapatkan terapi tambahan habbatussauda dan madu mengalami peringanan gejala lebih cepat dibandingkan dengan pasien plasebo (gejala sedang 4 hari vs 6 hari; gejala berat 6 hari vs 13 hari); pembersihan virus lebih cepat (gejala sedang 6 hari vs 10 hari; gejala berat 8,5 hari vs 12 hari), serta mengurangi angka kematian pada pasien gejala berat sebanyak 4 kali lebih rendah,” terang dr Afifah.

Kementerian Kesehatan RI melalui surat edaran No. HK.02.02/IV/2243/2020 juga menganjurkan konsumsi tanaman obat habbatussauda untuk memelihara kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan. Termasuk pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat atau bencana nasional Covid-19.

Baca Juga:Ini Durasi dan Jam Tidur Siang Terbaik untuk Kesehatan

Kebaikan madu dan habbatussauda dapat diperoleh secara praktis dalam Kojima. Konsumsi madu habbatussauda ini selama isolasi mandiri dan PPKM sangat baik untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas seluruh anggota keluarga.

“Ini mengandung buah kurma sebagai sumber nutrisi dan antioksidan tinggi yang baik bagi tubuh, serta tambahan asam jawa (tamarin) yang membuat rasanya enak dan menyegarkan,” terang Astrid Adelaide, Senior Brand Manager Kojima. (medcom/hm12)

Related Articles

Latest Articles