18.8 C
New York
Monday, May 20, 2024

Tiga Subsektor Nilai Tukar Petani di Sumut Turun

Medan, MISTAR.ID

Berdasarkan pemantauan harga-harga perdesaan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada Januari 2023, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sumut mengalami penurunan sebesar 0,63 persen dibandingkan Desember 2022, yaitu dari 124,56 menjadi 123,78.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut, Dinar Butarbutar mengatakan bahwa penurunan NTP Januari 2023 disebabkan oleh turunnya NTP tiga subsektor. “Yaitu NTP subsektor Hortikultura sebesar 0,11 persen, NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,51 persen, dan NTP subsektor Peternakan sebesar 0,58 persen,” kata Dinar, Rabu (22/2/23).

Namun, ada dua subsektor lainnya mengalami kenaikan, yaitu NTP subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 1,34 persen dan NTP subsektor Perikanan naik sebesar 0,12 persen.

Baca Juga:Nilai Tukar Petani di Desember 2022 Naik 0,15 Persen

Di sisi lain Dinar menambahkan berdasarkan survei harga produsen gabah di Sumatera Utara (Sumut) pada November 2022 dengan 104 observasi transaksi penjualan gabah di 13 kabupaten terpilih. Komposisi terbanyak didominasi oleh Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 49 (47,12%), disusul Gabah Kualitas Rendah sebanyak 38 observasi (36,54%), dan Gabah Kering Giling sebanyak 17 observasi (16,35%).

“Di tingkat petani pada November 2022, harga gabah tertinggi senilai Rp6.300 per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Ciherang di Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan harga terendah senilai Rp4.600 per kg berasal dari Gabah Kualitas GKP varietas Inpari 32 berasal dari Kabupaten Simalungun dan GKP varietas Lokal di Kabupaten Mandailing Natal,” jelasnya.

Di tingkat penggilingan pada November 2022, harga gabah tertinggi senilai Rp6.400 per kg berasal dari gabah kualitas GKP varietas Ciherang di Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan harga terendah senilai Rp4.650 per kg berasal dari Gabah Kualitas GKP varietas Inpari 32 berasal dari Kabupaten Simalungun dan GKP varietas Lokal di Kabupaten Mandailing Natal.

Baca Juga:Pasca Banjir, Belum Ada Petani yang Melapor Ganti Rugi ke Dinas TPH Sumut

“Rata-rata harga gabah kelompok kualitas Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani mengalami penurunan sebesar 0,30 persen dari Rp5.525 per kg pada Oktober menjadi Rp5.508 per kg pada November 2022. Sedangkan kelompok kualitas Gabah Kering Panen (GKP) mengalami kenaikan sebesar 0,63 persen dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp5.006 per kg menjadi Rp 5.038 per kg,” bebernya.

Sementara itu, rata-rata harga gabah kelompok kualitas Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat penggilingan mengalami penurunan sebesar 0,03 persen dari Rp5.622 per kg pada Oktober menjadi Rp5.621 per kg pada November 2022. Sedangkan kelompok kualitas Gabah Kering Panen (GKP) mengalami kenaikan sebesar 0,97 persen dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp5.121 per kg menjadi Rp5.171 per kg.(anita/hm15)

Related Articles

Latest Articles