8.3 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Chelsea vs Liverpool, Tim yang Sedang Hancur di Liga Inggris

Jakarta, MISTAR.ID

Besok, Rabu (5/4/23) dini hari, Chelsea akan menjamu Liverpool pada pertandingan pekan ke-30 Liga Inggris dengan kondisi yang sama-sama hancur di Stadion Stamford Bridge.

Saat ini Chelsea menempati posisi ke-11 klasemen sementara Liga Inggris dengan 38 poin dari 28 pertandingan. Tim yang baru memecat Graham Potter tersebut hanya 10 kali menang pada musim ini.

Dalam lima laga terakhir The Blues hanya dua kali menang, dua kali kalah, dan sekali imbang. Satu kekalahan dan imbang dalam dua laga terakhir, utamanya saat dilibas 0-2 oleh Aston Villa, memicu pemecatan Potter.

Baca Juga:Liverpool dan Man City Terjungkal, Chelsea Bertengger di Puncak Klasemen

Liverpool sedikit lebih baik dengan bertengger di peringkat kedelapan dengan 42 poin dari 27 laga. Tim asuhan Jurgen Klopp ini hanya 12 kali menang, 6 kali imbang, dan 9 kali kalah di liga.

Terbaru, Virgil van Dijk dan kawan-kawan dipermalukan Manchester City. Tak tanggung-tanggung, The Reds dilumat dengan 1-4. Ini menambah daftar panjang rapor negatif Liverpool usai mengalahkan Manchester United.

Setelah kemenangan 7-0 atas Man Utd, Liverpool belum meraih kemenangan lagi di semua ajang. Liverpool takluk 0-1 dari Bournemouth, kalah 0-1 dari Real Madrid, dan yang terbaru dihajar Man City 1-4.

Meski tamu yang akan dihadapi dalam kondisi memprihatinkan, Chelsea tak kalah hancur. Setelah memecat Potter, The Blues untuk sementara ditangani Bruno Saltor, asisten Potter di Chelsea sejak September 2022.

Kiprah Saltor sebagai pelatih mungkin masih hijau. Ini adalah kali pertamanya menangani langsung tim utama. Sejak gantung sepatu pada 2019, pria asal Spanyol ini lebih banyak terjun di tim pengembangan.

Ia mengasuh tim usia muda Brighton selama tiga musim, yakni pada periode 2019-2022. Saltor baru masuk Chelsea pada 8 September 2022 untuk mendampingi Potter yang baru datang sebagai suksesor Thomas Tuchel.

Seperti pria Spanyol pada umumnya, Saltor punya idealisme kepelatihan yang membuatnya percaya diri. Walau statusnya di Chelsea sementara, ia percaya bisa memberikan impresi keren untuk The Blues.

Baca Juga:Chelsea Siap Bersaingdengan MU dan Liverpool Dapatkan Jadon Sancho

Pertandingan melawan Liverpool adalah tes baginya. Jika bisa menaklukkan The Kop di kandang, namanya akan harum. Bukan tidak mungkin pula, kinerjanya akan membuahkan penawaran sebagai pelatih kepala tim lain.

Musim ini Liverpool tampil kembali seperti tim guram. Runner up Liga Inggris musim 2021/2022 ini seperti tampil tanpa gairah dan semangat juang di musim 2022/2023 ini.

Pembelian-pembelian yang dilakukan Jurgen Klopp untuk mengatrol permainan tim belum ampuh. Hadirnya Darwin Nunez, Calvin Ramsay, Fabio Carvalho, dan Cody Gakpo belum mampu memberikan efek positif.

Pemain-pemain baru tersebut memang bisa memberikan warna baru, utamanya Gakpo dan Nunez, tetapi belum memenuhi ekspektasi. Asa dan harapan yang ditautkan kepada keduanya belum bisa dijawab tuntas.

Hal ini membuat banyak spekulasi muncul. Sejumlah media Inggris sampai menyimpulkan bahwa sang manajer sudah kehabisan ide. Karenanya pula Klopp mulai mendapat tekanan kasar khas Inggris.

Harapannya dua. Satu, Klopp bisa membuat Liverpool kembali tampil moncer dan merebut klasemen zona Liga Champions. Kedua, Klopp dipecat oleh manajemen klub dan digantikan pelatih baru yang punya ambisi baru.

Kiprah Klopp di Liverpool memang sudah komplet. Selain telah meraih gelar juara Liga Inggris, pelatih asal Jerman ini juga telah memberikan gelar tertinggi kompetisi Eropa, Liga Champions 2018/2019.

Baca Juga:Menang 3-2, Manchester City Singkirkan Liverpool dari Piala Liga

Jika Klopp sudah tak punya ambisi dan imajinasi di Liverpool, duel melawan Chelsea bisa menghadirkan gairah baru. Pertandingan ini layak dijadikan atensi karena ada sosok muda yang siap meledak.

Jika Klopp tak hati-hati, nama besarnya bisa disikat pelatih bau kencur. Karenanya pula mantan pelatih Borussia Dortmund itu ditantang untuk melumat Chelsea dalam laga tandang yang pasti tidak mudah.

Justru, status laga tandang pula yang dianggap punya nilai. Kemenangan pada pertandingan ini bisa mengangkat moralitas Mohamed Salah dan kawan-kawan yang sedang anjlok. Ini sebagai modal menatap laga melawan Arsenal.

Pertandingan pada 9 April tersebut akan berlangsung di Anfield. Ini duel yang sangat dinanti fan dan diharapkan bisa berakhir dengan menyenangkan. Kekalahan dari dua tim besar beruntun tentu bisa berdampak pahit berupa makin menjauhnya zona Liga Champions untuk mereka di akhir musim.(cnn/hm12)

Related Articles

Latest Articles