12.3 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Tak Ditemukan Kasus Antraks di Simalungun

Simalungun, MISTAR.ID

Menanggapi masalah adanya kasus antraks dan menyebabkan tiga orang meninggal di Yogyakarta, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Kabupaten Simalungun, Resna Siboro memastikan penyakit antraks ini tidak ada ditemukan di Kabupaten Simalungun.

“Sudah lima tahun belakangan ini tidak ada ditemukan antraks di Sumatera Utara, terkhusus di Simalungun,” ujarnya kepada mistar.id, Kamis (6/7/23).

Menurutnya, meskipun kasus tersebut tidak ada di Simalungun, kasus ini tetap perlu diwaspadai. Pasalnya, kasus antraks dapat menular ke manusia melalui hewan, hingga tanah yang dapat terpapar bakteri bacillus anthracis.

Dikatakan Resna, antraks merupakan penyakit infeksi yang menular dari hewan ternak pemakan rumput, seperti sapi, kambing, domba, dan kuda.

Baca juga: Habis Makan Daging Sapi Mati, Puluhan Warga Positif Antraks dan Satu Meninggal

Antraks dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan cara penularannya, yakni antraks kulit (menular melalui luka terbuka), antraks pencernaan (menular melalui daging hewan yang terinfeksi antraks), dan antraks pernapasan (menular melalui serbuk spora bakteri antraks yang hidup).

Sementara itu, masih kata Resna, bangkai hewan yang terkena antraks ditandai dengan adanya darah yang keluar dari lubang-lubang kumlah seperti mulut, telinga, hidung, dan anus. Biasanya, limpa bangkai hewan tersebut membesar dan berwarna merah kehitaman.

“Sejauh ini Simalungun aman dari penyakit antraks. Namun, diimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penularan berbagai penyakit,” tutup Resna. (Indra/hm20)

Related Articles

Latest Articles