14.7 C
New York
Monday, May 20, 2024

Sadis, 40 Kerbau Milik Kelompok Peternak di Serbalawan Mati Dianiaya

Simalungun, MISTAR.ID

Sebanyak 40 ekor kerbau milik Kelompok Peternak ‘Hidup Baru’ di Nagori Bah Tobu, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Simalungun mati mengenaskan karena disiksa dengan cara sadis sejak September – Desember 2023.

Namun hingga kini, belum ada pihak yang kedapatan secara langsung melakukan penganiayaan, karena penyiksaan dilakukan biasanya lewat tengah malam. Peternak baru mengetahuinya saat pagi harinya saat akan menggiring ternaknya untuk diberi makan.

Ketua Kelompok Peternak, Sukoso Winarto (56), kepada mistar.id, Kamis (4/1/24) di salah satu warung di Jalan Kartini, Kota Pematang Siantar, menyayangkan ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan bertindak sadis.

Menurutnya, ternak kerbau milik kelompok mereka yang beranggotakan 14 orang itu, tewas disiksa diduga dengan menyiramkan soda api, ada juga yang dibacok atau ditusuk pakai benda tajam di bagian badan kerbau.

Baca juga: Warga Rebutan Daging Kerbau Impor di Tempat Sampah Bengkalis

“Paling banyak bermatian pada bulan November 2023. Kerbau yang terakhir mati tanggal 24 Desember 2023, dibacok pada bagian kakinya,” kata Sukoso didampingi anggota kelompok ternak lainnya.

Mereka menduga, kematian ternak dengan cara yang amat tragis tersebut, berhubungan dengan kebijakan pihak perkebunan yang tidak menghendaki adanya ternak kerbau atau sapi ada di sana.

Namun menurut para peternak, kerbau milik mereka bukan dilepas di areal perkebunan. Kerbaunya justru berada di kawasan Hutan Brombos yang berbatasan dengan areal perkebunan di Kecamatan Dolok Batu Nanggar.

“Kalau pun ada hewan (kerbau) yang keluar dari kawasan hutan tersebut, bukan berarti harus langsung dianiaya atau disiksa. Ternak itu kan dilepas di kawasan Hutan Brombos, bukan di kawasan kebun. Menurut penjaga ternak kami itu, biasanya oknum-oknum penganiaya ternak itu beraksi pada malam hari. Tragis dan sadis kali cara penganiayaan yang mereka lakukan,” keluh Sukoso diamini rekannya.

Baca juga: Warga Rebutan Daging Kerbau Impor di Tempat Sampah Bengkalis

Kerbau milik kelompok ternak itu ada sekitar 200 ekor. Atas kerugian yang dialami, mereka berencana akan melaporkan kejadian itu ke Polda Sumut.

Mereka juga berharap agar pihak-pihak terkait segera menghentikan perbuatan penganiayaan hewan ternak milik warga, dan mengutamakan pendekatan persuasif, bukan melakukan tindakan sepihak dengan cara yang sadis.

Terpisah, Kapolsek Serbelawan, AKP Yunus Siregar saat dikonfirmasi pada hari yang sama mengatakan, belum ada laporan terkait penganiayaan ternak kerbau tersebut. “Belum ada,” balasnya singkat. (Indra/hm20)

Related Articles

Latest Articles