Sunday, January 19, 2025
logo-mistar
Union
SIMALUNGUN

Psikosis Anak Korban Perundungan di Simalungun Membaik

journalist-avatar-top
By
Wednesday, May 15, 2024 13:44
14
psikosis_anak_korban_perundungan_di_simalungun_membaik

psikosis anak korban perundungan di simalungun membaik

Indocafe

Simalungun, MISTAR.ID

Seiring berjalannya waktu, kondisi psikosis seorang anak yang menjadi korban perundungan di lingkungan sekolah di daerah Simalungun semakin membaik. Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Anak pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Simalungun, Isyak Irwanto, Rabu (15/5/24).

Dia bilang, pihaknya bersama Dinas Pendidikan, Pekerja Sosial Dinas Sosial, dan Balai Pemasyarakatan (Bapas), telah  menemui kedua belah pihak (korban dan pelaku) pada hari Jumat, (3/5/24) lalu sewaktu menjalani pemeriksaan lanjutan di Polres Simalungun.

“Sewaktu di Polres kami telah mewawancarai korban dan keluarganya, secara umum kondisi psikosis anak dalam keadaan baik,” ujarnya.

Pun begitu, Dinas PPPA, kata Isyak, akan tetap melakukan pemantauan kepada korban. “Selanjutnya kami menunggu proses di kepolisian selesai. Sewaktu pertemuan di Polres hadir juga Pangulu dan Gamot Silabah Jaya,” kata Isyak.

Baca juga: DPPPA Penjangkauan Mei Ini, Keluarga Korban Perundungan Simalungun Tak Puas

Diketahui, seorang anak, RS yang merupakan siswa di SD Inpres 095174 Parbalogan, Kecamatan Dolok Pardamean menjadi korban perundungan oleh teman-temannya. Insiden yang terjadi pada tanggal 15 Maret 2024 lalu menjadi atensi setelah video perundungan berdurasi 42 detik itu viral di media sosial.

Atas hal itu, Polres Simalungun menetapkan seorang siswa kelas 6 SD berinisial JMS (14) sebagai pelaku perundungan yang menimpa RPS (12). Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Ghulam Yanuar Luthfi bilang, JMS tidak ditahan mengingat statusnya sebagai anak di bawah umur, namun proses hukum tetap berlanjut dengan menunggu hasil diversi.

“Insiden tersebut berawal ketika korban, RPS, memasuki ruangan kelas enam untuk mengikuti les tambahan. Setelah itu, sesama siswa, GM, dilaporkan telah membuang sandal RPS dan menimbulkan ketegangan yang berujung pada tindakan perundungan fisik oleh JMS yang menendang korban hingga terjatuh,” kata Ghulam, Minggu (21/4/24). (Indra/hm20)

journalist-avatar-bottomRedaktur Elfa Harahap