17.2 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Pemilik Warung Kelontong Keluhkan Menjamurnya Ritel Modern

Simalungun, MISTAR.ID

Seorang pemilik warung kelontong di Simpang Tangsi, Tanah Jawa, Simalungun, mengeluh terkait menjamurnya ritel modern di wilayah tersebut. Ditambah lagi, menurutnya jarak ketiga ritel modern tersebut terlalu berdekatan dengan warung kelontong milik warga.

Pemilik warung mengaku banyak kehilangan pembeli. Menurutnya banyak orang yang lebih memilih belanja ke warung modern yang hanya berjarak kurang lebih 50 meter dari warung kelontong.

“Kalau dikatakan terdampak ya pasti sangat-sangat terdampak. Jauh berkurang omzet saya, karena orang larinya pasti kesana. Omzet turun 40 sampai 50 persen,” kata si ibu, pemilik warung yang meminta namanya tak ditulis secara lengkap, saat ditemui mistar.id, Senin (10/7/23).

Baca juga: Gula Pasir di Ritel Modern Kosong, Stok di Pasar Tradisional Kota Siantar Banyak

Ia menilai keberadaan ritel modern di tengah warung-warung kecil yang lebih memikat minat pembeli. Berbicara harga, menurut pedagang kelontong, ritel modern jauh lebih mahal.

“Banyak ke sana itu karena apa? Belanja di sana kelihatan lebih keren. Padahal kalau masalah harga ya lebih mahal di sana daripada warung-warung kecil seperti saya ini,” tambahnya.

Dia berharap, Pemerintah Kecamatan Tanah Jawa bisa lebih bijaksana menggunakan otoritasnya guna menemukan solusi atas keluhan warga terhadap keberadaan ritel modern.

Baca juga: Stok Minyak Goreng di Ritel Modern di Siantar Minim dan Belum Merata

“Saya berharap Pemerintah Kecamatan Tanah Jawa bisa menangani. Bisa membatasi kalau nanti ada pembukaan-pembukaan ritel modern. Tolong dibatasi. Setidaknya jaraknya itu dijauhkan. Kasihan pedagang-pedagang di sini. Kita ini asli warga sini. Penduduk lama dan sebelum ada minimarket-minimarket itu, kami ini sudah berdagang dari dulu. Mata pencaharian kita itu ya inilah,” harapnya. (Abdi/hm20)

Related Articles

Latest Articles