Simalungun, MISTAR.ID
Mesjid Jariyah di Dusun IV, Nagori Karang Rejo, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun sekilas sama dengan mesjid lainnya. Namun, di mesjid inilah pernah ditemukan Mushaf Alquran yang sudah berusia ratusan tahun.
Mesjid Jariyah ini dibangun di tengah pemukiman warga tahun 1990-an. Cukup jauh dari pusat pemerintahan kabupaten atau kira-kira 50-an kilometer. Walaupun pembangunan mesjid ini sudah berjalan sekitar enam tahun, namun sampai saat ini belum tuntas, masih tahap renovasi untuk ketiga kalinya. Namun hal itu bisa dimaklumi. Karena biaya pembangunnannya sendiri dari hasil “empati” warga setempat.
Ketua Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Suario didampingi pengurus lainnya Anto, Sahdi, dan Ketua Pembangunan Suhendra, Jumat (16/7/21) mengatakan, hingga saat ini, pembangunan mesjid tersebut belum pernah mendapat bantuan dari mana pun, termasuk dari pemerintah.
Baca Juga:Sholat Id di Mesjid Raya Medan Terapkan Prokes
Soal permohonan bantuan, mereka sudah pernah membuat proposal ke Pemprov Sumut, Pemkab Simalungun termasuk ke Bank Sumut di Medan. Pengajuan proposal tersebut diawali kisah menarik tentang keberadaan manuskrip kuno kitab suci Alquran di mesjid itu. “Kami menemukan mushaf Alquran di masjid ini. Setelah dilakukan penelitian diperkiraan berusia ratusan tahun lalu,” sebut Anto.
Mushaf yang ditemukan saat renovasi Mushola tahun 1999 (sebelum ditetapkan sebagai masjid), kini berada di Museum Sejarah Alquran di Medan dengan status titipan. Selaku pemilik dan penyumbang koleksi mushaf, pengurus Mesjid Jariyah diundang untuk peresmian museum pada September 2019 lalu.
Dalam momen itu, mereka menyerahkan proposal pembangunan mesjid untuk percepatan perampungan fisik mesjid yang sudah dimulai sejak 2016. Namun, harapan mendapat kucuran bantuan dana belum terealisasi. Sampat saat ini pihaknya masih berharap dan menunggu. (roland/ril/hm12)
