Pematangsiantar, MISTAR.ID
Wahidin Homestay yang terletak di Jalan DR Wahidin, Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematang Siantar, menggelar acara grand opening, Kamis (20/10/22).
Agar mendapat berkah dari Yang Maha Kuasa, acara grand opening yang dihadiri para warga sekitar itu diwarnai dengan pemberian santunan kepada anak yatim.
Humas Wahidin Homestay, Asiong SH menyampaikan bahwa penginapan yang mereka kelola memiliki 35 kamar dengan 2 tipe bed. “Yaitu single dan double. Fasilitas yang disediakan setiap kamar juga lengkap,” tambahnya.
Baca Juga:Peletakan Batu Pertama Rumah Tahfidz Al-Qur’an, Ini Harapan Kapolres Batu Bara
Fasilitas yang disediakan itu, kata Asiong, antara lain mulai dari Free Wi-fi, Hot Shower dan resepsionis yang stand by 24 jam. “Konsep kamar yang dihadirkan cukup simple and cozy untuk stay selama beberapa hari,” ujarnya.
Harga yang ditawarkan, kata Asiong, cukup terjangkau. “Opening rate yang ditawarkan merupakan best price yaitu Rp80.000 ke atas per hari, harga ini sudah termasuk pajak,” terang Asiong didampingi stafnya Jefry kepada Mistar di sela acara grand opening.
Selain itu tambah Asiong, Wahidin Homestay menggandeng pelaku UMKM yang akan menjadi penyedia di kafe yang buka setiap hari, mulai dari jam 7 pagi sampai 10 malam. “Banyak pilihan menu makanan dan minuman yang disediakan di sini. Mulai dari makanan lokal, western, snack, coffee dan minuman lainnya,” bebernya.
Baca Juga:Perkuat Layanan di Sumut, Hino Buka Diler Baru di Medan
Saat ditanya, apakah usaha yang baru dibuka itu tidak akan mengganggu orang beribadah mengingat homestay itu berdekatan dengan masjid, Jefry menegaskan bahwa pihaknya sudah terlebih dahulu mengantisipasi itu dengan membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang akan diterapkan dalam pelayanan tamu di homestay tersebut.
“Insya Allah tidak, karena kita punya SOP yang ketat. Bagi pasangan suami istri yang ingin menginap, kita mintakan untuk menunjukkan legalitasnya, seperti buku nikah atau kartu keluarga. Karena kita juga gak mau home stay ini dicap sebagai penginapan esek-esek. Mengingat kita berada di tengah pemukiman masyarakat dan berdampingan dengan rumah ibadah. Dan di sini juga tidak ada live music,” tutupnya.(ferry/hm15)