Pematangsiantar, MISTAR.ID
Tarif retribusi pelayanan persampahan atau retribusi kebersihan di Kota Pematangsiantar direncanakan bakal naik 50 sampai dengan 500 persen.
Kenaikan tarif itu sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 7 tahun 2021 tentang Tata Cara Penghitungan Tarif Retribusi dalam Penyelenggaraan Penanganan Sampah.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pematangsiantar, Dedy T Setiawan, ketika dikonfirmasi mengenai persentase kenaikan tarif retribusi yang sedang dibahas di Komisi II DPRD. Senin (7/2/22).
Baca juga:Pembuangan Limbah B3 RSUD Sidikalang Dipertanyakan
“(Kenaikan) Itu sudah ada analisisnya. Jadi ada tiga penentuannya, yaitu jumlah, jenis dan karakteristik. Selama ini kita tidak pakai, sekarang kita pakai. Makanya akan ada perbedaannya,” jelas mantan Kepala Bidang di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Pematangsiantar tersebut.
Penyesuaian atau kenaikan tarif retribusi 50 sampai 500 persen itu, menurut Dedy, sudah menggunakan azas keadilan. Dan menurut Dedy, peraturan tidak mengatur persentase penyesuaian tarif. “Peraturan bicara menentukan (tarif), bukan mengatur gak boleh naik sekian persen,” ujarnya.
Masih kata Dedy, bila penyesuaian tarif itu benar-benar disesuaikan dengan Permendagri nomor 7 tahun 2021, maka tidak akan ada lagi tarif retribusi persampahan yang besarannya Rp3.000. “Kalau kita hitung sesuai Permendagri, paling kecil itu Rp40 ribu. Itu makanya kita bilang, penyesuaian ini masih menggunakan azas keadilan,” ujarnya.
Baca juga:Pemko Siantar Akan Hitung Ulang Retribusi Sampah
Adapun objek retribusi pelayanan persampahan itu antara lain Rumah Tangga, Bisnis/Perniagaan/Komersil Fasilitas Masyarakat milik Swasta dan Negara, Industri/Pabrik, serta Umum yang meliputi Pool Kendaraan/Loket Kendaraan/Gudang Penyimpanan Mobil, Terminal, Stasiun Kereta Api, Balai Pertemuan/Wisma/Sopo, dan lain-lain. (ferry/hm06)
