15.2 C
New York
Sunday, October 6, 2024

Tak Berani Bertemu Pengunjuk Rasa, DPRD Siantar Disebut Pengecut

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Gabungan mahasiswa dan masyarakat Front Gerilyawan Siantar unjuk rasa di Kantor DPRD Kota Pematang Siantar. Sekitar satu jam massa orasi, namun tak satupun perwakilan rakyat itu hadir menanggapi atau menampung aspirasi masyarakat.

Melihat itu, pimpinan aksi Yuda Situmorang menganggap seluruh Anggota DPRD Siantar tidak bertanggung jawab serta tidak berani bertemu dengan masyarakatnya.

Dia juga mengajak agar masyarakat tidak lagi memilih anggota DPRD yang saat ini duduk di gedung parlemen Siantar tersebut.

Baca juga:Front Gerilyawan Siantar Demo di DPRD, Minta Hentikan Aktivitas PTPN III di Gurilla

“Saya kira masyarakat sudah pintar, jangan kita pilih lagi mereka yang duduk saat ini” ucap Yuda saat orasi.

Sementara itu, anggota Front Gerilyawan Siantar (FGS) Torop Sihombing menyebutkan, anggota DPRD Siantar pengecut.

Menurut Torop, sebagai wakil rakyat, tugas mereka adalah menampung aspirasi dari rakyat itu sendiri, namun kenyataannya tak satupun hadir menerima warga.

Baca juga:Masalah Lahan di Gurilla, KSP Minta PTPN III dan Masyarakat Taati Kesepakatan

“Mereka itu pengecut, mereka membuat kami kecewa, marah, padahal ini adalah salah satu tugas mereka” ucap Torop Sihombing.

Mendengar alasan ketidakhadiran satupun anggota DPRD, yang mengatakan karena adanya reses, Torop menyebut bahwa itu adalah alasan klasik. Selama ini anggota DPRD Siantar tidak pernah hadir ketika masyarakat Gurilla berunjuk rasa.

“Itulah katanya, reses, tapi selama ini juga tidak pernah mereka hadir” ucap Torop.

Tampak dalam aksi itu, Kapolres Pematang Siantar AKBP Yogen Heroes Baruno turun langsung dalam melakukan pengamanan terhadap jalannya aksi demo.

Baca juga:Sejumlah Ibu-ibu Korban Penggusuran Lahan ‘Gurilla’ Menangis Di Hadapan Jokowi

Dalam aksi ini, gabungan masyarakat dan mahasiswa mendesak untuk penghentian aktivitas PTPN III di Gurilla, mendesak Walikota Pematang Siantar untuk menjalankan kesepakatan di KSP untuk hadir di daerah konflik Gurilla.

Walikota diminta untuk serius dalam hal ketahanan pangan. Mendesak DPRD melakukan RDP dengan masyarakat Gurilla.

Selanjutnya dalam aksi ini juga, massa mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus penganiayaan yang dilakukan pihak PTPN III terhadap masyarakat Gurilla.

Massa juga meminta pemerintah kota aktif dalam mendorong reforma Agraria di Kota Pematang Siantar, serta menolak penggusuran berkedok investasi. (roland/hm17)

Related Articles

Latest Articles