27.8 C
New York
Sunday, July 21, 2024

Pasokan Berkurang, Harga Cabai Melonjak Tajam di Siantar

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Harga cabai melonjak tajam pasca perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78.

Pantauan Mistar di Pasar Tradisional Dwikora Pematang Siantar, Minggu (20/8/23), harga cabai rawit sudah mencapai Rp50.000 per kilogram (kg). Padahal sebelumnya masih di kisaran Rp28.000 per kg.

Kenaikan yang cukup signifikan juga terjadi pada komoditi cabai hijau yang sudah tembus ke angka Rp50.000 per kilogramnya.

“Sebelumnya kami masih menjual cabai hijau itu Rp20.000 per kg. Tapi kalau cabai merah juga naik lagi jadi Rp46.000 per kg. Naiknya hanya Rp6000 per kg dari sebelumnya,” kata M Boru Girsang, seorang pedagang cabai di sana.

Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Harga Cabai dan Tomat Naik Drastis di Siantar

Menurut dia, kenaikan harga cabai diduga karena pasokan yang berkurang akibat cuaca ekstrem dalam beberap pekan terkahir.

“Karena pasokan dari petani sedang berkurang dan juga banyak cabai petani yang rusak akibat cuaca hujan deras belakangan ini,” tuturnya.

Ada pula pedagang lainnya menyebutkan bahwa kenaikan harga semua jenis cabai ini ditengarai lantaran stoknya yang kurang.

“Kenaikan harga lantaran permintaan meningkat namun barangnya terbatas. Jadi stoknya tak mencukupi,” kata Parulian Purba.

Karena adanya kekurangan stok, sambung Parulian, harga cabai pun terpaksa melambung tinggi. Ia pun tidak menampik kondisi tersebut dipicu cuaca saat ini.

Baca Juga: Harga Cabai Merah, Bawang Putih dan Telur Naik, Disperindag Simalungun Sidak ke Pasar Jaga Daya Beli Masyarakat

“Penyebabnya pasokan berkurang bukan karena ditahan para distributor ataupun agen, tapi karena dari petaninya sudah berkurang. Menurut mereka akibat cuaca ekstrem yang menyebabkan cabai petani rusak hingga gagal panen,” terangnya.

Parulian berharap, pemerintah bisa memberikan solusi agar pasokan cabai dari luar daerah tersedia sehingga harga komuditas tersebut bisa kembali stabil.

“Kalau menjualnya mahal, pembeli tak mau beli banyak. Pembeli akan menekan belanjanya dikurangin,” pungkasnya. (Yetty/hm22)

Related Articles

Latest Articles