18.1 C
New York
Friday, May 10, 2024

PAD Ditarget Rp1M, Lab Lingkungan Siantar Tahun Ini Beroperasi

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Untuk menggenjot peningkatan Pendapat Asli Daerah (PAD), Laboratorium (Lab) Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pematangsiantar diupayakan beroperasi di tahun 2021 ini.

Sebab di tahun 2019 sampai 2020 kemarin pihak DLH sudah melakukaan revitalisasi terhadap alat Lab, bahan dan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk alat hanya tinggal pengadaan kalibrasi untuk mengecek kesesuaian dengan aturan.

Demikian disampaikan Kepala DLH Kota Pematangsiantar, Dedy Tunasto Setiawan, ketika dikonfirmasi mengenai pengoperasian Lab Lingkungan yang dapat meningkatkan PAD Kota Pematangsiantar, Rabu (10/2/21).

Baca Juga: Dinas Lingkungan Hidup Siantar Minta Warga Patuhi Aturan Jam Buang Sampah

“Mudah-mudahan tahun ini sudah bisa uji profesiensi lab. Setelah hasil uji ini ada, maka kita akan meminta kepada Komisi Akreditasi Nasional (KAN) untuk melakukan peninjauan atau penilaian terhadap lab yang kita punya, mulai alat, bahan dan SDM,” ungkapnya.

Dalam hal akreditasi, Dedy berharap agar tim aksesor dari KAN dapat melakukan pendampingan kepada DLH. “Mudah-mudahan tahun ini sudah kelar semua. Kita melakukan ini kerja sama dengan lab yang ada di Sumatera Utara,” ujarnya.

Saat ditanya manfaat keberadaan Lab Lingkungan, Dedy bilang, Lab itu akan dapat meningkatkan PAD Kota Pematangsiantar dari sektor retribusi. “Itu makanya di tahun 2021 ini, kita sudah coba memasukkan perubahan Perda tentang Retribusi Daerah, salah satunya kita masukkan retribusi dari lab lingkungan,” bebernya.

Baca Juga: Terkait Proyek Tak Punya IMB, Kadis Lingkungan Hidup Ngaku Tak Tahu Ada Pembangunan

Selama ini, lanjut Dedy, perusahaan yang ada di kota pematangsiantar melakukan pengujian ke lab yang ada di Medan, otomatis retribusinya akan ke medan. “Kalau lab ini sudah beroperasi, maka pengusaha yang di pematangsiantar ini akan melakukan pengujian ke lab kita, maka tambahlah PAD kita,” cecarnya.

Saat ditanya berapa besaran target PAD retribusi dari lab lingungan, Dedy bilang, Rp500 juta sampai Rp1 Miliar.

“Untuk di awal 500 juta ke 1M lah dulu. Walaupun mungkin nanti potensi itu bisa lebih dari Rp1M, tapi kita gak usah muluk-muluk dululah, karena memang potensi PAD dari situ sangat tinggi,” tukasnya.

Kenapa sangat tinggi, dijelaskan Dedy, karena ada kewajiban dari tiap perusahaan untuk melakukan pengujian 3 bulan sekali, atau 4 kali setahun. “Bayangkan itu, kalau Rp100 ribu aja sekali pengujian, berapa perusahaan di kota ini. Makanya, begitu aku masuk ke Dinas Lingkungan hidup tahun 2019 lalu, lab lingkungan itu target utamaku,” tutupnya.(ferry/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles