Penghargaan yang diraihnya di Berlin diakui oleh Walikota Siantar, dr Susanti Dewayani, dengan pemberian piagam penghargaan.
“Bahkan sebelum berangkat ke Jerman itu, Ibu Walikota Siantar ada memberi uang 5 juta untuk anakku. Ya meski sekembalinya dari Jerman hanya dikasih Piagam, tapi itu sudah sangat membantu,” ungkap Posmaida.
Meskipun kesuksesannya diakui secara lokal, Cyntia belum mendapatkan perhatian sebanding baik dari Kemenpora. Meski demikian, Posmaida terus berharap Kemenpora akan memberikan perhatian kepada putrinya.
Selama ini, sang ibu telah berjuang dengan gigih untuk mendukung pendidikan Cyntia, meskipun dalam keterbatasan finansial dan kondisi kesehatan suaminya yang sakit-sakitan.
Baca juga :Â Wali Kota Pematang Siantar : BMKT Amanah dan Harus Panutan
“Aku hanya parrengge-rengge, tapi untuk anakku, kuperjuangkan. Supaya ada masa depannya,” beber Posmaida yang menuturkan sudah selama 4 tahun ini suaminya sakit parah komplikasi.
Bahkan selama ini, Posmaida, mengekspresikan kekhawatirannya terhadap Cyntia sejak dari kecil. Ia keras dirundung rasa kuatir dengan anaknya itu.
Karena itulah iaberusaha keras untuk memastikan keselamatan dan masa depan yang cerah bagi Cyntia.
Meskipun harus mengatasi berbagai kesulitan keuangan, Posmaida tetap memperjuangkan pendidikan Cyntia hingga lulus tingkat SMA. Bahkan saat ini, putrinya sedang mengenyam pendidikan tinggi semester satu.
