17 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Lapangan Merdeka Siantar Sepi Libur Tahun Baru Islam, Ini Sebabnya

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Suasana di Lapangan Merdeka Kota Pematang Siantar, pada libur Tahun Baru Islam 1445H/2023M berbeda dari hari-hari libur pada umumnya.

Lapangan Merdeka yang akrab disebut sebagai Taman Bunga tampak sepi dari kunjungan masyarakat. Demikian pantauan mistar.id, pada Rabu (19/7/23).

Lapangan Merdeka tampak sepi diduga karena cuaca mendung. Seperti disampaikan salah seorang Juru Parkir (Jukir) yang ditemui di seputaran lapangan tersebut.

“Iya sepi bang. Biasanya kalau hari-hari libur pada umumnya, sampai jam segini, setoranku Rp 130 ribu sudah dapat. Ini sekarang baru dapat Rp 50 ribu,” ujar Jukir yang namanya enggan dipublikasikan.

Baca juga: Libur Tahun Baru Islam, Lalu Lintas di Simpang Dua Siantar Mulai Padat

“Mungkin karena cuacanya mendung. Jadi ibu-ibu takut bawa anaknya kesini. Karena yang biasanya liburan kemari itu kan ibu-ibu yang bawa anak-anaknya. Mungkin kalau ini cerah mulai tadi pagi, sudah ramainya ini, bang,” cecarnya.

Pernyataan Jukir terkait dengan suasana di Lapangan Merdeka Kota Pematang Siantar pada hari libur Tahun Baru Islam itu kontras berbeda dengan pernyataan dari Bendahara Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (Bendum PMII) Sumatera Utara, Chotibul Umam Sirait.

“Suasana liburan tahun baru islam yang tidak begitu semarak atau bisa dibilang sepi bukan hanya tahun ini saja. Tahun baru 1 Muharram itu tradisinya melakukan kajian-kajian yang islami, seperti bersholawat atau berdzikir bersama, dan kajian rutin lainnya,” tuturnya.

Kajiannya, kata Umam, adalah apa yang terjadi di masa lampau atau tahun sebelumnya, itu harus dibenahi ke depannya.

Baca juga: Dua Pelajar Siantar Tak Sangka Terpilih Paskibraka Sumut 2023

“Jadi jarang ada yang keluar rumah untuk liburan, karena memang juga tahun baru islam ini bukan seperti tahun baru masehi, Idul Adha dan Idul Fitri yang waktu liburnya lebih panjang,” ungkapnya.

Pada Tahun Baru Islam, umat Islam fokus melakukan pembenahan diri.

“Artinya, bagaimana kita melakukan evaluasi diri. Apakah kita sudah menjadi orang yang baik, atau yang lebih buruk. Atau sama saja dengan tahun-tahun yang sebelumnya,” ujar Umam yang kemudian menyampaikan pepatah Islam.

“Ada pepatah Islam menyatakan, kalau tahun ini lebih baik daripada tahun sebelumnya, itu adalah orang yang beruntung. Tapi kalau sama saja dengan tahun sebelumnya, itu adalah orang yang merugi. Tapi kalau tahun ini dia lebih buruk daripada tahun sebelumnya, itu adalah orang yang celaka. Inilah pepatah yang sering disampaikan pada kegiatan kajian-kajian pada malam tahun baru Islam 1 Muharram,” tuturnya.

Baca juga: Pawai Seribu Obor Sambut Tahun Baru Islam di Lubuk Pakam

Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam

Ketika disinggung mengenai kegiatan pawai obor yang kerap digelar pada malam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram, Umam mengatakan, itu adalah bentuk Kesyukuran.

“Karena Muharram dalam bahasa Indonesia artinya, terlarang. Kenapa terlarang? Dulu, pada zaman Muharram ini, banyak sekali pertumpahan darah atau peperangan di zaman Rasulullah. Jadi pawai obor ini sebagai bentuk kesyukuran, karena peperangan itu diharamkan di zaman Rasulullah,” jelasnya.

Pawai obor yang dilaksanakan dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram, masih kata Umam, untuk mengumandangkan Kesyukuran Umat Nabi Muhammad atas tidak adanya pertumpahan darah dan perpecahan umat pada masa jahiliyah.

Baca juga: Ini 15 Link Twibbon Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H, Bisa Dipasang Foto Kamu yang Keren

“Jadi pawai obor yang dilaksanakan sebagai bentuk kesyukuran umat,” tutupnya. (Ferry/hm20)

Related Articles

Latest Articles