Pematang Siantar, MISTAR.ID
Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Pematang Siantar buka penyelidikan untuk kasus penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pembangunan Gedung Balei Merah Putih milik PT. Telkom.
Berdasarkan hasil penyidikan korupsi pembangunan Balei Merah Putih, uang sebesar Rp1,150 miliar beredar di Dinas Perizinan atau Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP).
Padahal biaya pembuatan IMB bangunan tersebut hanya senilai Rp43 juta. Artinya anggaran sebesar Rp1,1 miliar hilang tanpa jejak. Kejaksaan akhirnya memanggil Kadis PMPTSP yang saat itu menjabat, Esron Sinaga.
“Dari (Dinas) Perizinan yang kita periksa kemarin termaksud salah satunya Esron, sekitar 5 orang yang kita periksa, termaksud tim teknis,” ujar Kasi Pidsus Kejari Siantar, Symon Morris Sihombing, Selasa (21/11/23).
Baca juga:Â Dinas Terkait Saling Lempar Bola Soal Bangunan di Jalan Pane Siantar
Symon menerangkan, perkara penertiban IMB yang melanggar prosedur itu berbeda dengan pembangunan Gedung Balei Merah Putih, meskipun kedua kasus berkaitan.
“Supaya komprehensif kita menilai. Artinya pengumpulan datanya berbeda. Jadi kita putuskan mengembalikan ke penyelidikan,” terang Symon.
Kejaksaan juga telah memeriksa PT. Graha Sarana Duta (GSD), anak perusahaan Telkom yang memegang proyek pembangunan Gedung Balei Merah Putih.
“Jadi rupanya itu ada pekerjaan lain selain dari pembangunan gedung. Memang pekerjaan itu ada perencanaan ada pengawasan dan salah satunya perizinan,” jelas Symon.
Baca juga:Â Pemko Medan Diminta Ciptakan Iklim Usaha Kondusif dan Kemudahan Perizinan Investasi
Symon memastikan tidak tertutup kemungkinan akan memanggil kembali Esron Sinaga yang saat ini menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Simalungun dan pihak Pemko Siantar.
“Dipenyidikan (Esron Sianga) kita periksa dan untuk resminya di penyelidikan kita periksa,” ucapnya. (Gideon/hm20)
