15.4 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Harga Telur Bergerak Naik Tapi Ayam Potong Turun

Siantar, MISTAR.ID

Turunnya harga daging ayam tidak diikuti dengan sejumlah bahan kebutuhan pokok lainnya, seperti telur justru mulai naik dari Rp1200 per butir kini dijual Rp1350 per butir. Dari pantauan Mistar di pasar tradisional Pematangsiantar, rata-rata pedagang ayam mematok harga jual untuk ayam potong dikisaran Rp32.500 hingga Rp34.000 per kilogram. Sebelumnya, harga ayam mencapai Rp40.000 per Kg.

Salah seorang pedagang ayam di pasar tradisional Dwikora, Rasid mengatakan, pasokan ayam sudah mulai banyak. Dari tingkat peternak, ayam sudah mulai besar dan cukup untuk dijual.

“Dari agen, katanya ayam dari para peternak sudah mulai banyak, lihat aja gak kecil-kecil lagi,” ujarnya, Minggu (14/6/20). Selain itu, sudah banyak para peternak yang mulai bergairah berternak ayam lagi, sehingga ayam juga sudah mulai banyak di pasaran.

Menurut Juli, pedagang ayam potong di Pasar Horas, harga ini mungkin seminggu lagi akan turun kembali. “Penurunan ini tidak secara drastis, namun bertahap. Tapi bisa jadi bisa turun lagi selama seminggu ini,” ucapnya.

Baca Juga:Meski Dilarang, Telur infertil Banyak Diperjualbelikan

Sementara, untuk harga telur ayam sendiri rata-rata mengalami kenaikan. Harga telur per butir di pasar tradisional Dwikora menyentuh Rp1300 dari harga normal sebelumnya yakni Rp1100 per butir.

Salah seorang pedagang, Hendra mengatakan, kenaikan ini diakibatkan sedikitnya pasokan telur dari peternakan ayam pada para pedagang. Rata-rata, kenaikan harga sekitar Rp100-Rp200 per butir.

“Para peternak telur ayam biasanya memasok pada pedagang, tapi sepertinya ada yang ambil banyak dari mereka,” ungkapnya.

Menurutnya, para peternak menjual telur ayam ke orang lain. Salah satunya adalah pemerintah. Ia pun tidak bisa memastikan, namun akhir-akhir ini stok telur ayam yang dipasok pada pedagang semakin berkurang.

Hal senada diungkapkan Alen, pedagang telur ayam di Pasar Horas, bahwa banyak bantuan yang diberikan pada masyarakat dalan bentuk bantuan sosial, juga menambahkan telur di dalamnya.

“Dalam bentuk bantuan sosial dari pemerintah pada masyarakat, terkadang ada juga telur, jadi para peternak telur menjual pada mereka, sedangkan di pedagang jadi berkurang pasokannya,” jelasnya.

Baca Juga:Vitamin K Dalam Bayam, Telur Dan Keju Bantu Cegah Corona

Ia berharap, mudah-mudahan pemerintah bisa membuat kebijakan yang merata juga pada para pedagang. “Sehingga kamipun tidak ingin menambah beban masyarakat yang sekarang sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19 ini,” terangnya.

Ruhut Sinambela warga Jalan Narumonda Kota Siantar mengeluhkan kenaikan telur ayam tersebut. Menurutnya, disaat sekarang ekonomi mulai terpuruk, belum lagi menyediakan kebutuhan pokok lainnya, berharap harga telur janganlah mahal.

“Telur sangat praktis. Di samping itu, lauk pauk pakai telur saja sudah lumayan. Ayam aja mahal, ikan apalagi. Pakai telur makannya, bisa berhemat,” tuturnya tertawa.(yetti/hm10)

Related Articles

Latest Articles