Untuk wilayah Sisibataslabuhan, jumlah merchant per Juni 2024 telah mencapai 231.000 dengan volume transaksi mencapai 1.196.000.
“Kita semua patut berbangga atas jumlah pengguna dan merchant QRIS ini yang senantiasa menunjukkan peningkatan setiap tahunnya,” ujarnya.
Namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2024, jumlah penduduk Indonesia kelompok usia dewasa di atas 15 tahun mencapai 214 Juta, yang menunjukkan bahwa pengguna QRIS baru mencapai sekitar 23.5 persen penduduk usia dewasa.
“Hal ini menunjukkan masih banyak potensi pengguna baru QRIS ke depannya, dan dibutuhkan upaya bersama untuk dapat memperluas akseptasi penggunaan QRIS di masyarakat,” tukasnya.
Sejalan Smart City
Program QRIS juga sejalan dengan Program Smart City Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar yaitu mendorong transaksi non tunai atau digitalisasi.
Demikian disampaikan Wali Kota Pematangsiantar Susanti Dewayani. Menurutnya, Bank Indonesia bukan hanya mengatur keuangan dan perkonomian.
Baca juga:Â QRIS Dapat Dipakai Deposit Judi Online, DPR Minta BI Evaluasi Sistem Keamanan
“Melainkan juga memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat terkait digitalisasi atau QRIS,” kata Susanti.
Saat ini, lanjut Susanti, semua dalam genggaman atau handphone. Transaksi tidak lagi secara tunai, tetapi bisa melalui Handphone. Hal itu juga akan membuat UMKM semakin mandiri, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Di Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ), katanya, pembayaran retribusi kios diarahkan menggunakan QRIS. Begitu juga pembayaran tagihan rekening pelanggan Perumda Tirta Uli.
“Dengan menggunakan QRIS, diharapkan meningkatkan PAD Kota Pematangsiantar yang hasilnya akan dikembalikan ke masyarakat dalam bentuk pembangunan di berbagai bidang,” tutupnya. (ferry/hm20)
