Pematangsiantar, MISTAR.ID
Satu unit excavator Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pematangsiantar, terguling hingga ke jalan aspal setelah gagal mendaki gunung sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba pada Rabu (30/10/2024).
Beruntung, tak ada korban dalam kejadian. Namun, informasi diperoleh excavator disebut-sebut tak mampu beroperasi hingga ke atas gundukan sampah yang menggunung. “Operator alat beratnya tadi tidak yang biasa mengoperasikannya,” sebut beberapa warga sekitar.
Excavator itu sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Namun, berangsur membaik setelah pekerja di sana memberi tanda pada pengendara yang hendak melintasi lokasi.
Baca juga:Newsroom: Gunung Sampah di Siantar
Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLH, Manotar Ambarita menyampaikan excavator tergelincir lantaran tumpukan sampah basah karena intensitas curah hujan tinggi semalam hari.
“Alat berat itu sudah beroperasi sejak tahun 2023 di TPA kita,” katanya melalui seluler.
Dia mengaku, tumpukan sampah masih menjadi pekerjaan rumah (PR) DLH Kota Pematangsiantar. Alasannya, hanya satu unit excavator yang beraktivitas di lokasi.
“Pasangan alat berat (beko) itu memang harus ada buldoser. Sepasang alat harusnya di TPA,” katanya.
Baca juga:Gunung Sampah di TPA Siantar Tarik Perhatian Investor Asing dari Malaysia
DLH, kata dia, setiap tahunnya menyuarakan pengadaan buldoser (mesin penggusur) agar dapat mendorong tumpukan sampah hingga ke bagian belakang TPA Tanjung Pinggir. Namun, hingga kini belum terealisasi.
“Mesin itu kita taksir harganya Rp3,5 miliar. Di TPA 2 orang operator alat berat yang secara bergantian bekerja,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala DLH Dedy Tunasto Setiawan, mengatakan pihaknya mengusulkan kembali perencanaan anggaran dalam pembelian alat berat yang dimaksud.
“Rencana tahun 2025,” katanya singkat. (jonatan/hm17)