11.8 C
New York
Monday, May 6, 2024

Pelaku Seni Siantar-Simalungun Bersama TIF Gelar Lomba Melukis dan Mewarnai Tema Guruku

Simalungun, MISTAR.ID

Pelaku Seni berkolaborasi dari Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun, bekerjasama dengan Timothy Integrated Farm (TIF) menggelar lomba melukis dan mewarnai dengan tema “Guruku”.

Perlombaan yang diperuntukkan bagi tingkat anak-anak hingga sekolah dasar (SD) itu dilaksanakan di TIF , beralamat Huta II Semangat Baris, Desa Silaumalaha, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun pada Minggu (27/11/22).

Puluhan peserta kegiatan sejak pagi memadati tempat perlombaan didampingi para orang tua. Peserta yang terdiri atas siswa PAUD, TK dan siswa SD itu terlihat antusias dan bersemangat mengikuti perlombaan.

Baca juga:Meriahkan Hari Guru Nasional, Siswa SMKN 1 Siantar Gelar Berbagai Lomba

Salah seorang Ketua Komunitas Budaya Sanggar Lukis di Kota Pematang Siantar yakni Qalam Jihad, Zainal Abidin Lubis menjelaskan bahwa lomba melukis dan mewarnai itu merupakan acara pre-event. Sebelum acara puncak Road to CollaborArt Creatifest Siantar-Simalungun, yang direncanakan pada Januari atau Februari 2023.

“Jadi, hari ini, dimana kita uji coba dulu minat masyarakat dan kesiapan kita membuat acara yang lebih besar lagi. Ternyata antusias masyarakat cukup tinggi. Rencananya Januari atau Februari 2023. Kita sedang road show, untuk bersatunya Komunitas Seni di Siantar – Simalungun,” ucap Zainal yang didampingi sekretaris panitia pelaksana kegiatan tersebut, Utami Suzariani .

Dia mengatakan, pada perlombaan saat ini ada tiga kategori yang di perlombakan. Yang pertama mewarnai tingkat kanak-kanak bersama ibu. Mewarnai tingkat SD kelas 1,2,3, dan melukis 4,5,6.

Selanjutnya nanti, sambung Zainal, pada puncak Road to CollaborArt Creatifest Siantar-Simalungun, akan dimasukkan beberapa kategori lainnya, seperti di kategori umum ada Mural, melukis dikanvas, kemudian even melukis tingkat anak-anak seperti saat ini juga akan diikutsertakan.

“Kegiatan saat ini kami angkat bertemakan “Guruku”. Kita para seniman ingin menegaskan kita bisa jadi seperti saat ini karena adanya guru. Dan saat ini seniman-seniman yang jadi guru pun harus mencontoh meneladani guru-guru kita yang dulu, bagaimana mendidik anak-anak itu tanpa pamrih. Yang penting prestasi anak-anak itu adalah hal yang paling utama,”tegas Zainal.

Zainal juga menyebut alasan mengapa pihaknya mengambil lokasi kegiatan seperti di TIF ini, karena lokasi ini memberikan peserta kenyamanan dalam berimajinasi untuk melukis dan mewarnai. Disamping itu, katanya, lokasi ini sangat cocok untuk tempat berkumpul ataupun rekreasi para keluarga yang kebetulan sedang menunggu anak-anak nya yang sedang berlomba.

Baca juga:Hari Guru Nasional, Ini Harapan Pendidik dan Orang Tua di SLB Negeri Siantar

“Tempat ini memberikan kita kesejukan, disini juga sangat tenang, terlepas dari hiruk-pikuk seperti di pusat kota. Namun, satu hal yang kita senangi, dimana pemilik dari pada TIF ini adalah orang yang sangat perduli terhadap pendidikan, kebudayaan, dan guru,”jelasnya.

Maka dari itu, kata Zainal, rencananya di acara puncak Road to CollaborArt Creatifest Siantar-Simalungun, pada Januari atau Februari 2023, TIF ini akan menjadi tuan rumah tempat perlombaan para seniman yang mau berfikir bagaimana untuk memajukan dan melestarikan seni yang ada di Siantar-Simalungun hingga budaya-budaya yang ada di seluruh Indonesia.

Hal ini juga senada dengan pendapat sejumlah pengunjung yang membawa anak-anaknya untuk ikut serta dalam perlombaan tersebut. Salah satunya adalah Jaka. Pria yang membawa anak beserta istrinya tersebut sangat menyambut baik kegiatan seperti ini. Walaupun anaknya, Sacqri (7) TK Sultan Agung ini hanya meraih juara harapan, namun ia sangat bangga.

“Kegiatan ini sangat baik, bukan untuk mengajarkan anak berkompetisi dengan temannya, melainkan melatih anak juga untuk berani tampil dan merasa percaya diri. Lokasinya juga sangat cocok, dan nyaman. Anak-anak juga tenang dalam ikut lomba,” ungkap Jaka.

Sementara itu, pemilik TIF, Richard Ambarita menyebut kegiatan seperti ini cukup positif. Dia berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut, tidak sampai di sini saja. Bahkan ia menyatakan siap untuk menyediakan ruang supaya anak-anak semuanya bisa lebih mengasah kreativitasnya.

“TIF memberikan gratis tempat untuk memberikan ruang pada anak-anak berinovasi dalam hal mengembangkan karya-karya nya. Asalkan kegiatan tersebut positif,” kata Richard.

Selain memberikan mereka tempat yang nyaman untuk berinovasi dalam berkarya, ujar Richard, TIF juga merilekskan siapapun pengunjung yang datang. Dimana sudah pusing selama ini dengan seluruh aktivitasnya masing-masing.

“Jadi, tempat kami ini sangat nyaman, santai, serta sangat cocok untuk melepaskan kepenatan dalam beraktivitas sehari-hari. Silahkan untuk mencoba,” pungkas Richard. (yetty/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles