17 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Dinkes Siantar: Kasus DBD Cenderung Turun Tahun Ini

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Pemerintah Kota Pematang Siantar melalui Dinas Kesehatan mengatakan jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di tahun 2023 cenderung menurun dibandingkan tahun lalu. Begitu juga dengan kasus kematian.

“Kasus tahun ini cenderung menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Ada 56 Kasus dari Januari hingga Juni 2023. Untuk kematiannya juga menurun, hanya 1 kasus,” ujar Administrator Kesehatan Ahli Muda Penanggung jawab DBD Dinas Kesehatan Pematang Siantar, Lasmaria Siahaan, Kamis (20/7/23).

Pada tahun lalu, sambung dia, Kota Pematang Siantar sempat mengalami tren kenaikan kasus DBD dan ditetapkan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan kepada penyakit DBD. Terutama kepada anak-anak sebagai kelompok rentan.

“Biasanya kalau sudah musim hujan begini, yang perlu diwaspadai adalah penyakit DBD yang biasanya melonjak,” tambah Lasmaria.

Baca juga: Sidikalang Waspada DBD

Dinas Kesehatan juga menyerukan tindakan untuk meminimalkan penyakit dan kematian akibat DBD dengan berbagai program.

“Mengantisipasi datangnya DBD, kami menyiapkan berbagai upaya. Salah satunya peran juru pemantau jentik (Jumantik) dengan programnya yaitu gerakan satu rumah satu Jumantik”, kata Lasmaria.

Lasmaria menjelaskan, Jumantik merupakan mitra Puskesmas. Tugas para Jumantik ini untuk mencegah dan menurunkan angka penyakit DBD. Para kader bertugas untuk memantau kondisi lingkungan sekitar dari penyebaran penyakit melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan secara rutin setiap sekali seminggu.

Pemantauan jentik secara berkala oleh kader diharapkan dapat menyadarkan individu dan masyarakat mengenai pentingnya mencegah dan melindungi diri dari penularan DBD. Kegiatan ini juga membantu memaksimalkan kegiatan PSN 3M Plus.

Baca juga: Januari – April 2023, Dinkes Simalungun Catat 125 Kasus DBD, Tanah Jawa dan Rambung Merah Tertinggi

“Kami melakukan pendampingan dan monitoring dan menerapkan sistem 3M Plus. Menguras, menutup, dan mendaur ulang adalah 3M tersebut. Sedangkan Plusnya antara lain seperti, mengganti air vas bunga, menggunakan kelambu saat tidur, memperbaiki saluran dan talang yang tidak lancar, menaburkan bubuk pembunuh jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik di kolam,” jelas Lasmaria.

Namun begitu, Lasmaria berpesan kepada masyarakat Kota Pematang Siantar, jika keluarga atau di lingkungan sekitar ada yang mengalami gejala DBD, bisa segera membawa ke fasilitas kesehatan (Faskes) atau puskesmas terdekat.

“Gejala DBD biasanya demam tinggi. Kadang dibarengi ruam atau bintik merah pada kulit, serta nyeri pada otot sendi. Lalu pusing, mual, muntah, nafsu makan menurun, nyeri ulu hati,” pungkasnya. (Yetty/hm20)

Related Articles

Latest Articles