6.5 C
New York
Friday, April 26, 2024

Cabdisdik Siantar: AN Bukan Untuk Evaluasi Murid

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kegiatan Asesmen Nasional (AN) dijadwalkan akan selesai pada 30 September 2021 untuk jenjang SMA, Madrasah Aliyah (MA), dan SMK. Dalam pelaksanaannya, penerapan protokol kesehatan secara ketat wajib dilakukan saat pelaksanaan Asesmen Nasional di setiap satuan pendidikan.

Hal ini diungkapkan Ketua pelaksana Asesmen Nasional Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara melalui cabang dinas (Cabdis) di Pematangsiantar Drs Hamonangan Aruan ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (29/9/21).

“AN ini dilaksanakan selama dua hari dengan menggunakan atau berbasis komputer (ANBK) secara daring dan semidaring untuk menjawab dan menampilkan soal. Setiap kelas terdiri dari 45 siswa dengan tetap melakukan prokes 3 M,” ujarnya.

Baca Juga:50 Siswa SMKN 1 Siantar Ikuti Ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer

“Seluruh sekolah di Siantar dan Simalungun melaksanakan Asesmen Nasional. Untuk Kabupaten Simalungun ada 135 satuan pendidikan, dan Kota Pematangsiantar berjumlah 78 satuan pendidikan,” terang Aruan.

Katanya, pada hari pertama, jenis asesmen yang akan dikerjakan siswa di antaranya, latihan (10 menit), literasi membaca (90 menit), dan survei karakter (30 menit). Sedangkan di hari kedua, siswa akan mengerjakan asesmen berupa; Latihan (10 menit), numerasi (90 menit), dan survei lingkungan belajar (30 menit).

Menurutnya ada tiga instrumen dalam pelaksanaan AN yaitu pertama, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), untuk mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif. Kedua, survei karakter, dimana mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar nonkognitif.

Sedang yang ketiga, survei lingkungan belajar. Dengan AN ini maka dapat mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah tersebut dalam. menunjang pembelajaran.

Baca Juga:Gladi Bersih Program Asesmen Nasional di Siantar diikuti 45 Satuan Pendidikan

“Terkait hal ini diharapkan Asesmen Nasional ini dapat mendorong satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran dengan memotret input, proses dan output pembelajaran. Asesmen Nasional (AN) adalah asesmen yang dilakukan untuk pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah di suatu daerah,” jelas Aruan.

Dengan begitu, lanjut dia, diharapkan nanti hasilnya AN ini bisa menunjukkan sejauh mana progres atau dinamika yang terjadi pada sistem pendidikan dalam beberapa waktu belakangan. Khususnya untuk Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun.

“Hasil AN ini nanti juga dapat merancang tindak lanjut untuk perbaikan mutu sistem pendidikan ke depannya. Akan dilakukan evaluasi lagi. Hasil AN hanya akan diketahui oleh pemerintah, kemudian diberitahukan pada sekolah, dan dinas pendidikan untuk perbaikan di masa depan,” terang dia.

Apakah Hasil AN tersebut memiliki konsekuensi terhadap peserta didik yang mengikuti?

Baca Juga:Ini Perbedaan Ujian Nasional dan Asesmen Nasional

Menurut Aruan, hasil AN tidak memiliki konsekuensi terhadap peserta didik yang mengikutinya. Jadi, para orang tua tidak perlu cemas anaknya yang ikut dalam menghadapi AN. Selain itu tidak berpengaruh pada kelulusan atau kenaikan kelas siswa tersebut.

Hasil Asesmen Nasional adalah tidak mengevaluasi capaian peserta didik secara individu. Asesmen Nasional juga akan diikuti oleh guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan.

Dia menegaskan, untuk kelulusan peserta didik merupakan kewenangan pendidik dan satuan pendidikan. “Informasi dari peserta didik, guru, dan kepala sekolah melalui kegiatan AN diharapkan memberi informasi yang lengkap tentang kualitas proses dan hasil belajar di setiap satuan pendidikan masing-masing,” kata Aruan. (yetty/hm12)

Related Articles

Latest Articles