14.6 C
New York
Friday, May 3, 2024

ABK Asal Siantar 2 Tahun Hilang Kontak, Keluarga Dapat Kabar Riki Samosir Telah Meninggal

Pematangsiantar, MISTAR.ID
Riki Samosir, seorang pemuda asal Kota Pematangsiantar yang diketahui sebagai Anak Buah Kapal (ABK) pencari ikan dikabarkan telah meninggal dunia saat berlayar.

Kabar meninggalnya ABK tersebutpun sontak mengejutkan keluarga Riki yang tinggal di Jalan Rakutta Sembiring Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematangsiantar. Tak hayal, selama 2 tahun sejak Riki merantau tidak dapat dihubungi alias hilang kontak.

Selama 2 tahun hilang kontak, tiba-tiba Keluarga mendapat kabar Riki Samosir telah meninggal dunia dalam kapal yang mencari ikan. Salah seorang keluarga Riki Samosir yakni,
Rama Uli ketika ditemui di Jalan Rakutta Sembiring bercerita, kalau Riki bekerja di PT Raja Crew Atlantik (RCA).

Riki berangkat dari Kota Pematangsiantar ke Tegal Jawa Tengah pada Juni 2019, ikut dengan kapal milik perusahaan CRA untuk mencari ikan.

Baca Juga:Jatuh ke Laut, ABK KM Bintang Surya 88 Hilang di Pelabuhan Belawan

“Sebelum menjadi ABK di Kapal mencari ikan. Dia (Riki) belajar selama kurang lebih 3 bulan untuk mendapatkan buku pelayarannya dan bisa berangkat ke kapal ikan,” kata Rama saat duwawancarai, Sabtu (3/7/21).

Diterangkan Rama Uli, pihak keluarga pada 12 Oktober 2019, Riki berangkat ke Singapura menuju kapal tempatnya bekerja. Riki bekerja di Kapal Taihong 6 dengan kontrak kerja kurang lebih selama 2 tahun untuk mencari ikan.

“Sejak hari keberangkatan itu, Riki tidak bisa lagi dihubungi. Keluarga mendapat informasi bahwa tidak ada jaringan di tengah laut. Selama dua tahun kami mencari tahu bagaimana caranya agar bisa mendapat kabar dari paraman (keponakan) saya (Riki),” jelas Rama.

Setelah hilang kontak, dikisahkan Rama kembali, bahwa saat orang tuanya meninggal dunia, Riki tetap tak bisa dihubungi sama sekali.

“Saya juga sudah menghubungi pihak perusahaan agar bisa mendapatkan sedikit kabar tentang keponakan saya itu. Tapi, pihak kapal mengatakan bahwa tidak ada jaringan. Jadi kami tidak dapat hasil dari usaha kami yang mencari keberadaan kepionakan kami,” ungkap Rama.

Baca Juga:ABK Bintang Surya 88 yang Jatuh ke Laut di Perairan Belawan Ditemukan Meninggal

Kabar atas meninggalnya Riki Samosir tersebut didapat pihak keluarga pada 29 Juni 2021 sekira pukul 11.00 WIB, keluarga dihubungi guna memberitahukan kematian Riki ABK asal Pematangsiantar yang ikut mencari ikan.

“Katanya paraman (keponakan) saya meninggal karena sakit. Sakit yang dideritanya itu, kaki bengkak serta nyeri dan BAB susah,” jelas Rama.

Rama mengatakan, dari informasi yang mereka peroleh, Riki yang sakit sempat dipindahkan ke Kapal Taixiang 11 untuk mendapatkan perawatan medis. Riki dipindahkan ke kapal itu pada 12 Juni 2021.

“Dan pada tanggal 28 Juni pukul 02.12 WIB, paraman saya sudah meninggal,” ucap Rama. Mirisnya lagi, meski sudah meninggal dunia, jenazah Riki tidak bisa dipulangkan ke rumah duka di Kecamatan Martoba, dengan alasan pandemi Covid-19.

Baca Juga:BREAKING NEWS! Kapal Tenggelam Dekat Pelabuhan Gilimanuk Selat Bali

Tidak hanya itu, keluarga juga mendapat tawaran dari seseorang. Tawaran tersebut berupa sejumlah uang dengan tujuan agar keluarga setuju jenazah Riki dibuang ke laut.

“Kami memohon bantuan, saudara, teman, instansi pemerintahan dalam masalah ini, seluruh saudara, dapat membantu agar jenazah keponakan kami bisa dipulangkan ke Indonesia. Kami keluarga besar Samosir juga memohon kepada keluarga besar Raja Sonang Sedunia agar memberikan hati untuk membantu. Tolong bantu kami,” pinta Rama.

Rama mengatakan, melalui keluarganya yang ada di Jakarta, pihaknya sudah meminta bantuan untuk meneruskan kabar tersebut kepada Kemenlu, Kedubes hingga Presiden Joko Widodo.

“Kami hanya ingin jenazah Riki Samosir, keponakan kami itu dipulangkan ke Indonesia, tidak berharap uang kompensasi,” pungkasnya.(hamzah/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles