14.7 C
New York
Monday, May 20, 2024

Direktur Open AI Tolak Regulasi yang Terlalu Ketat

Strasbourg, MISTAR.ID

Direktur OpenAI, Sam Altman menolak regulasi yang terlalu ketat terhadap aplikasi kecerdasan buatan (AI). Sebab, Uni Eropa berencana menggodok undang-undang untuk regulasi AI sejak Rabu (14/6/23) di Parlemen Eropa, Strasbourg.

Menurut Sam Altman, kecerdasan buatan perlu mendapatkan regulasi. Namun, tidak untuk regulasi yang ketat. Anggota legislatif Eropa, Rene Repasi mengatakan pasar Eropa terlalu menguntungkan bagi pengelola kecerdasan buatan, sehingga mustahil untuk diabaikan.

“Siapapun yang ingin menawarkan jasa AI di sini, ia harus mengelolanya sesuai standar yang kami tetapkan,” kata Repasi, Kamis (15/6/23).

Baca juga: ChatGPT Berdampak Baik atau Buruk Buat Guru?

Parlemen Eropa memastikan, regulasi yang sedang digodok tidak akan menghalangi perusahaan dalam mengembangkan teknologi AI.

“Ada banyak raksasa teknologi yang berasal dari AS. Lebih berkaitan dengan monopoli pasar ketimbang di mana inovasinya diciptakan,” lanjutnya.

Diprediksi, penggodokan regulasi oleh Parlemen Eropa baru bisa disahkan menjadi undang-undang pada tahun 2025. Menurut anggota legislatif Eropa yang lain, Axel Voss waktu dua tahun bahkan masih berpotensi terlambat, mengingat laju perkembangan teknologi AI yang pesat.

Baca juga: Bisa Chatting Dengan Robot AI di Instagram

“Pengembangannya sedemikian cepat. Ada banyak butir regulasi yang akan kedaluwarsa ketika UU ini mulai berlaku nanti,” kata Axel. (mtr/hm20)

Related Articles

Latest Articles