Friday, April 18, 2025
home_banner_first
POLITIK

Debat Perdana Degradasi Jokowi dan Pasangan Cawe-Cawenya

journalist-avatar-top
Kamis, 14 Desember 2023 12.33
debat_perdana_degradasi_jokowi_dan_pasangan_cawe_cawenya

debat perdana degradasi jokowi dan pasangan cawe cawenya

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Debat perdana Calon Presiden (Capres) yang berlangsung kemarin masih menjadi pembahasan hangat di tengah-tengah masyarakat. Begitu juga dengan para pengamat, masing-masing menyampaikan analisanya.

Salah satu Pengamat Politik Sumatera Utara (Sumut), Shohibul Anshor Siregar mengatakan, debat perdana yang membahas masalah hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), pemerintahan, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi serta peningkatan pelayanan publik dan kerukunan warga ini adalah arena yang sangat egaliter untuk mengevaluasi, bahkan membongkar habis kinerja Joko Widodo (Jokowi), khususnya pada periode kedua kepemimpinannya.

“Saya juga menduga sebelas panelis yang mempersiapkan pertanyaan sesuai penugasan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pasti pernah terbentur dengan kebimbangan dan terlibat dalam diskusi alot mencari rumusan pertanyaan teraman, agar tidak terlalu membahayakan kepada posisi Jokowi,” ucap Shohibul kepada mistar.id, Kamis (14/12/23).

Baca juga:Debat Capres Pengaruhi Masyarakat yang Belum Tentukan Pilihan

Dengan kondisi itu, kata Shohibul, Prabowo Subianto pun menempatkan diri sebagai bumper untuk Jokowi dan terus berusaha memuji.

“Ia dan timnya tentu telah beroleh kepastian bahwa dalam rivalitas Pemilihan Presiden (Pilpres) kali ini pengaruh Jokowi masih sangat kuat dan mampu menjadi daya tarik untuk menarik pemilih terbesar,” katanya.

Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) ini menjelaskan, dalam debat itu, Anies Rasyid Baswedan terlihat jelas tidak mendasari semua narasinya dengan niat sentiment. Melainkan berusaha merepresentasikan pikiran orang banyak dalam kaitannya dengan semua isu yang diperdebatkan.

Baca juga:Debat Pertama Capres, Pengamat Politik: Kental Gas-gasan Bukan Adu Gagasan

“Dengan metode berfikir akademis dan bahasa yang lugas, Anies hanya berusaha memberi eksplanasi (penjelasan) atas kenyataan, membuat prediksi ke depan jika semua kenyataan itu tidak diperbaiki, dan memberi pokok-pokok pikiran orisinal sebagai jalan keluar dari kerumitan yang menimpa kehidupan bangsa,” jelasnya.

Metode berfikir akademis Anies, sambung Shohibul, maka Prabowo Subianto sangat terdampak dan membawanya ke suasana kurang stabil dengan emosionalitas yang akhirnya kurang terkendali.

“Saat diberi kesempatan, Prabowo juga tidak memiliki kemampuan untuk memberi tohokan mematikan. Karena faktanya secara akademis, semua pertanyaan yang diasumsikannya akan menohok justru dapat dengan amat manis diposisikan tidak akurat,” ujarnya.

Baca juga:Jelang Debat Cawapres, Cak Imin Berangkat Umrah Hari ini

REPORTER: