13.2 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Driver, Ini Risikonya Jika Oli Mesin Melebihi atau Kurang dari Takaran

Jakarta, MISTAR.ID

Banyak pengendara yang memilih untuk melakukan pergantian pelumas mesin atau oli sendiri. Boleh-boleh saja jika memang pengendara ingin melakukannya. Akan tetapi, yang patut menjadi perhatian ialah jangan sampai salah takaran. Soalnya jika salah, hal tersebut juga bisa merugikan.

Seperti yang disampaikan Auto2000, jika pengendara salah melakukan takaran pelumas atau oli mesin, hal tersebut memiliki risiko. Risiko mengisi oli mesin lebih dari takaran adalah dapat membuat performa mesin turun. Tarikan mesin, terutama pada putaran tinggi terasa berat karena oli bersirkulasi melebihi kapasitas.

Sehingga konsumsi bensin juga lebih boros karena mesin membutuhkan tenaga lebih besar untuk bergerak. Masalah ini akan berimbas pada kemampuan oli dalam melumasi dan membebani kerja pompa oli dalam mendistribusikan pelumas.

Baca Juga:Wow! Ini Dia Tampang Chevrolet Silverado yang Jadi Mobil Patroli Polisi AS

Potensi masalah lain yang dapat terjadi adalah timbulnya kebocoran yang sangat merugikan karena tekanan berlebih yang membebani mesin. Kebocoran biasanya menyusup lewat seal yang kondisinya kurang baik dan dapat terlihat dari rembesan oli menetes keluar dari blok mesin.

Dalam jangka panjang, usia pakai pompa dan filter oli mesin akan cepat menurun karena bekerja ekstra keras.

Dampak buruk dari mengisi oli mesin kurang dari takaran bisa lebih besar karena risikonya mesin akan mudah panas mengingat debit oli yang bersirkulasi lebih sedikit dari seharusnya. Tenaga mesin akan menurun dan konsumsi bensin menjadi boros karena mesin tidak bekerja pada kondisi ideal.

Baca Juga:Penjualan Mobil BBM Bakal Disetop di Eropa

Selain itu, sistem pelumas pada komponen di dalam mesin menjadi tidak merata hingga komponen terkecil dan dapat menimbulkan keausan lebih cepat yang berakibat fatal kalau didiamkan.

Suara mesin akan terdengar kasar karena timbul gesekan akibat pelumas yang penyebarannya tidak merata. Akibatnya, parts mesin berpotensi macet dan berujung rusak karena keausan yang terjadi.

Apalagi kalau sampai mesin mengalami overheat dan tidak menyadarinya, risikonya bisa sampai turun mesin untuk perbaikan yang memakan waktu dan biaya yang besar.

Baca Juga:Driver, Begini Cara Menghemat Bahan Bakar Mobil saat Harga BBM Naik

Itulah mengapa kita wajib mengukur volume oli mesin lewat dipstick secara berkala untuk memastikan takarannya sesuai standar yang ditentukan.

“Wajib mengisi oli mesin sesuai takaran dan memeriksa volumenya melalui dipstick setidaknya 1 minggu sekali untuk memastikannya tidak kurang atau tidak lebih dari batas normal. Karena jika kurang atau lebih dapat menciptakan masalah pada mesin mobil,” terang Aftersales Business Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara. (detik/hm14)

Related Articles

Latest Articles