Medan, MISTAR.ID
Sekretaris Shindoka Sumut, Mulia Syahputra Nasution menyayangkan batalnya Open Tournament Karate Championship Sister City (KCSC) Cup II 2023 yang digagas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan.
Menurutnya, Disdikbud Kota Medan dengan sukarela menggagas event tersebut semata-mata untuk memberikan wadah bagi atlet karate di Kota Medan sebagai ajang untuk mengasah skill dan pengalaman.
Baca Juga:Â Tak Dapat Rekomendasi Forki Sumut dan Medan, Open Tournament Karate Championship Sister City II 2023 Batal
“Event Open Tournament Karate Championship Sister City Cup II 2023 ini melibatkan atlet dari negara tetangga. Pastinya pengalaman bertanding peserta akan semakin terasah, begitu juga dengan mental mereka,” ungkapnya, Jumat (17/11/23).
Mulia mengatakan, Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Sumut dan Kota Medan selaku induk dari kelompok organisasi yang menaungi atlet karate harusnya bisa berkolaborasi dengan Disdikbud Kota Medan agar Open Tournament Karate Championship Sister City Cup I 2022 lalu terus berkesinambungan di tahun ini.
“Saya dengar gagalnya event ini karena ada sesuatu. Saya pikir kesampingkan dulu hal-hal dianggap memperlambat tujuan awal kita, yakni menjadikan Medan sebagai Kota Atlet. Kalau berhasil, saya yakin event ini menjadi role model bagi kota-kota lainnya yang ada di Indonesia. Sangat kita sayangkan pihak Forki Sumut dan Medan tak mendukung terlaksananya kejuaraan ini,” kesalnya.
Baca Juga:Â Perilaku Warganet Indonesia Buat Rival Jeka Saragih di UFC Bingung
Mengantisipasi hal-hal seperti ini terjadi lagi, pria yang duduk di Komisi III DPRD Medan ini menyarankan agar seluruh pimpinan organisasi karate di bawah naungan Forki Sumut dan Medan untuk kembali duduk bersama.
“Mari kita sama-sama satu persepsi untuk memajukan olahraga karate. Hilangkan ego sektoral yang tercipta selama ini demi mewujudkan Medan Kota Atlet,” pungkasnya. (Rahmad/hm22)
