Wednesday, January 29, 2025
logo-mistar
Union
TAPANULI BAGIAN UTARA

Hari Libur, Warga Toba Keluhkan Sepinya Pengunjung Objek Wisata

journalist-avatar-top
By
Monday, January 27, 2025 17:53
278
hari_libur_warga_toba_keluhkan_sepinya_pengunjung_objek_wisata_

Arus lalu lintas di Jalinsum Toba terlihat padat, tetapi jumlah pengunjung objek wisata tetap sepi. (f/nimrot/mistar)

Indocafe

Toba, MISTAR.ID

Libur panjang hari raya Isra Mi'raj dan Imlek 2025, warga Kabupaten Toba keluhkan sepinya pengunjuk objek wisata. Padahal, mobil dan sepeda motor dengan plat polisi luar daerah berseliweran di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kabupaten Toba.

Pantauan mistar.id, sejak awal libur panjang pada Sabtu (25/1/25) hingga Senin (27/1/25) kendaraan yang melintas di Toba bertambah sekitar 70 persen terlebih saat pagi dan menjelang malam hari.

Namun demikian dari sekian banyaknya kendaraan yang memasuki wilayah Toba, tidak signifikan bertambahnya kunjungan wisatawan di beberapa objek wisatanya seperti, Pantai Pasir Putih Parparean, Kecamatan Porsea dan Pantai Lumban Bulbul, Kecamatan Balige dan objek wisata lainnya.

Salah seorang pelaku usaha yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, sangat disia-siakan potensi kabupaten ini menjadi daerah pariwisata sekaligus perlintasan untuk beberapa kabupaten lainnya.

"Apa manfaatnya keramaian arus lalu lintas, jika tidak berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat dari sektor pariwisata. Pening kepala melihat hilir mudik kendaraan tanpa ada membeli sebotol air mineral," tukasnya kesal.

T Hutajulu warga Laguboti juga menanggapi keadaan pariwisata Toba yang semakin terpuruk akhir-akhir ini dan mengaku tidak mengerti apa penyebab objek wisatanya semakin terpuruk.

"Sudah seharusnya, masyarakat dan Pemkab Toba berbenah terhadap pariwisatanya mencontoh kabupaten lain yang semakin maju dunia pariwisatanya," tukasnya.

Menurut dia, alangkah naifnya kabupaten ini menjadikan program skala prioritasnya di tiga sektor yakni, pendidikan, pertanian dan pariwisata, sementara dunia pariwisatanya semakin hari semakin ditinggalkan pengunjung.

"Janganlah dijadikan skala prioritas sektor pariwisata, jika tidak dapat berkembang selangkah demi selangkah. Jika belum mampu jangan dipaksakan, alihkan saja ke sektor lain yang penting dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," tandasnya. (nimrot/hm17)

journalist-avatar-bottomRedaktur Patiar Manurung

RELATED ARTICLES