Bumdes Aek Sipitudai: dari Modal Minim jadi Inspirasi Kemandirian Wisata di Samosir


Ketua Bumdes Sipitudai di objek wisata air tujuh rasa..(f:pangihutan/mistar)
Samosir, MISTAR.ID
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Aek Sipitudai di Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, berhasil menunjukkan kemandirian dalam mengelola objek wisata sejak tahun 2022.
Meski modal awal Rp15 juta, kini Bumdes ini menjadi inspirasi kemandirian wisata di Samosir. Bahkan rutin menyetorkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) rata-rata sebesar Rp1,2 juta tiap bulan.
Ketua Bumdes Aek Sipitudai, Saut Limbong, mengungkapkan awalnya mereka hanya mengelola objek wisata Sipitudai. Namun, dengan manajemen yang baik dan transparan, Bumdes ini kini menjadi salah satu yang paling disiplin dalam menyetorkan pajak secara rutin melalui penerapan sistem keuangan yang transparan dengan aplikasi QRIS atau non tunai.
“Bisa dicek langsung di aplikasi Siadapari Pemkab Samosir. Bumdes Aek Sipitudai selalu menyetor pajak tepat waktu, tanggal 10 setiap bulannya,” ujarnya, Sabtu (15/3/2025).
Selain mengelola keuangan secara digital, Bumdes ini juga berkomitmen menjaga kearifan lokal dengan memastikan narasi sejarah dan cerita tentang objek wisata secara konsisten.
Meski telah menunjukkan hasil positif, Bumdes Aek Sipitudai masih menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya adalah minimnya perhatian dari pemerintah desa.
Menurut Saut, penyertaan modal dari desa hingga saat ini masih terbatas pada Rp15 juta. Padahal, melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) mereka telah mengajukan permohonan dana tambahan untuk pengembangan.
“Kemungkinan besar pemerintah desa masih memprioritaskan program lain yang telah direncanakan sebelumnya,” ujarnya.
Salah satu usulan yang diajukan oleh Bumdes adalah pengadaan empat unit becak bermotor untuk mendukung operasional wisata, seperti mengantar wisatawan dan keperluan lainnya. Untuk meningkatkan pengawasan terhadap para pekerja, mereka juga telah memasang CCTV guna memastikan kehadiran dan kinerja yang optimal.
Sebelum dikelola Bumdes, objek wisata Sipitudai berada di bawah naungan Dinas Pariwisata. Namun, menurut Saut, kondisi tempat wisata tersebut kurang terawat dan dipenuhi sampah.
“Sekarang, kami lebih mengutamakan kebersihan, keramahan, dan sopan menyambut pengunjung. Nilai-nilai inilah yang menjadi dasar pengelolaan wisata oleh Bumdes,” katanya.
Saat ini Bumdes Aek Sipitudai telah mengajukan permohonan kepada Pemkab Samosir untuk mengelola beberapa objek wisata lain, dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan desa serta memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat setempat.
Selain itu, ada juga program ritus merendam benih padi yang nantinya akan menjadi agenda tahunan sebagai wujud pelestarian kearifan lokal. (pangihutan sinaga/hm17)