9.6 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Tiket Mangrove Park Pantai Sejarah Tidak Diperforasi, Kadisparpora: Akan Dicek

Batu Bara, MISTAR.ID

Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Batu Bara diminta melakukan pengawasan operasional objek wisata Mangrove Park Pantai Sejarah, Desa Perupuk, Kecamatan Lima Puluh Pesisir.

Pasalnya, saat masuk objek wisata Batu Bara Mangrove Park, pengunjung disodori tiket masuk sebesar Rp5.000 per orang. Ironisnya, tiket sebesar kartu domino tersebut tidak diperforasi pejabat berwenang.

Kadis Parpora Batu Bara Safri Musa didampingi Kabid Pariwisata Hair ketika dikonfirmasi di kantornya di Desa Perupuk, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Selasa (17/5/22), mengaku terkejut dan baru mengetahui beredarnya tiket masuk tanpa perforasi (pembuatan lubang pada tiket) di Pantai Sejarah Desa Perupuk.

Baca Juga:Wagubsu Sebut Potensi Wisata Batu Bara Sangat Menjanjikan

“Itu tidak dapat dibiarkan. Akan segera kita cek,” ujar Safri Musa sembari mengingatkan Kabid Pariwisata.

Safri kemudian menghubungi Azizi selaku pengelola Batu Bara Mangrove Park melalui telepon seluler. Dari sambungan telepon yang dipasang pengeras suaranya, terdengar jawaban Azizi yang berdalih tiket tidak diperforasi untuk menghilangkan tulisan parkir gratis.

Disebutkan Azizi, alasan lain karena saat itu sudah mendesak sehingga tidak sempat memperforasi tiket. “Meski tidak diperforasi tapi pajak tetap kita bayarkan,” sambung Azizi dari ujung telepon selulernya.

Baca Juga:DPRD Batu Bara Dukung Pembangunan Pantai Sejarah Perupuk, Ini Syaratnya…

Sementara itu Kabid Pariwisata Hair saat diminta Kepala Dinas Safri memberi tanggapan terkait tiket tanpa perforasi menyebutkan, ada informasi dari Bapenda menyebutkan mesin perforasi sedang rusak.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Batu Bara Rijali ketika dikonfirmasi, membenarkan mesin perforasi sedang rusak. Saat ditanya boleh tidaknya tiket diedarkan tanpa terlebih dahulu diperforasi, Rijali mengaku diperbolehkan.

“Boleh tapi seharusnya diperforasi dulu di Bapenda. Karena mesin perforasi jarumnya patah dan lagi dipesan, nanti saya koordinasi dulu ke anggota, setidaknya distempel,” tulisnya melalui pesan WhatsApp. (ebson/hm14)

Related Articles

Latest Articles