Taput, MISTAR.ID
Masyarakat Dusun Parsibarungan Jae Desa Parsibarungan, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara (Utara) saling bantu membantu, baik dengan memberikan materi dan tenaga demi terwujudnya jalan setapak menuju area persawahan mereka sepanjang kurang lebih 500 meter dan lebar 3 meter, pada Sabtu (28/9/24).
“Kami warga di sini kurang lebih 75 Kepala Keluarga (KK) berkomitmen menjadikan jalan setapak menuju area persawahan ini bisa segera dibangun dengan baik. Meskipun itu harus kami laksanakan bergotong royong dan secara swadaya,” ucap P Gultom salah satu warga yang diwawancarai mistar.id.
Dia menuturkan, masyarakat tetap konsisten dan komit untuk mengerjakan sesuatu hal dengan cara bergotong royong demi kemajuan kampung halaman. “Karena ini semua kami lakukan dari kami untuk kami juga anak cucu nantinya,” sambungnya.
Baca juga:Bupati Pakpak Bharat Lantik 13 Kepala Desa Hasil Pilkades Serentak
Dikatakan Gultom, warga sudah beberapa kali menyampaikan kepada kepala desa (kades) agar mau memberikan perhatiannya untuk membangun jalan setapak menuju persawahan itu. Namun selalu kurang mendapat respons dari bersangkutan.
“Mungkin ini semua akibat dari proses Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), dulunya warga di dusun ini tidak memilih beliau. Kami bermohon untuk membantu memberikan perhatian agar jalan setapak itu menjadi skala prioritas pembangunan dari dana desa,” tuturnya.
Pihaknya pun terima kasih buat para anak perantau di mana pun yang turut memberikan perhatian dan bantuannya untuk menyelesaikan pekerjaan jalan setapak itu.
Baca juga:Pertama Kali di Langkat, Desa Secanggang Gelar Pilkades Antar Waktu
Mewakili Kades Parsibarungan yang lagi mengikuti bimbingan teknis (bimtek) di Kota Medan, Camat Pangaribuan, Mitsui Gultom datang langsung melihat para warga yang lagi bergotong royong.
“Saya sangat bangga dengan gotong royong yang dilakukan warga Dusun Parsibarungan Jae dengan cara swadaya.Kiranya ke depannya dana desa Parsibarungan akan bisa terprioritas untuk melanjutkan pekerjaan jalan setapak yang saat ini memakai dana swadaya warga. Ini agar akses untuk pengangkutan hasil panen dari area persawahan warga bisa cepat dan perputaran ekonomi pun akan semakin lebih baik lagi,” ungkapnya. (pembela/hm16)
