23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Sumut: Positif Covid-19 Bertambah 16 Kasus, Meninggal Bertambah 2 Orang

Medan, MISTAR.ID

Update terbaru dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumut pasien positif Covid-19 bertambah signifikan.

Tercatat, sebanyak 16 pasien dinyatakan positif melalui hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR), sedangkan pasien meninggal dinyatakan bertambah 2 orang.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumut yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah menyampaikan, saat ini sebanyak 16 pasien kembali terkonfirmasi positif, melalui hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Selain itu sebanyak lima orang dinyatakan sembuh, dan dua orang meninggal dunia. Untuk itu jumlah pasien positif Covid-19 telah meningkat dari 202 menjadi 218 orang. Pasien meninggal meningkat dari 24 menjadi 26 orang dan pasien sembuh meningkat dari 53 menjadi 58 orang,” katanya, Minggu (17/5/20).

Lanjutnya, begitu juga untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meningkat dari 200 menjadi 202 orang. Sedangkan untuk pasien yang sembuh, masing-masing berinisial JT warga Medan, RSS warga Medan, FA warga Deliserdang, L warga Tebingtinggi, dan N warga Simalungun.

“Kelima pasien ini dirawat di RS Columbia, RS Martha Friska Multatuli, RS Siloam, dan RSUD Simalungun,” terangnya.

Sedangkan dua pasien yang meninggal, masing-masing berinisial ASA yang meninggal pada tanggal 14 Mei 2020 dan juga Z yang meninggal pada 17 Mei 2020 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik.

Terpisah, Jubir GTPP Covid-19 Provinsi Sumut lainnya, Mayor Kes dr Whiko Irwan SpB dalam streaming konferensi persnya menyebutkan, saat ini GTPP Covid-19 Provinsi Sumut telah mulai mendistribusikan Jaring Pengaman Sosial (JPS) untuk meringankan beban masyarakat akibat Covid-19.

“Untuk tahap pertama, totalnya Rp297 miliar untuk 1.321.426 kuota, dengan nilai perkuota sebesar Rp225 ribu,” sebutnya.

Ia menerangkan, total terbanyak adalah Kabupaten Langkat yakni Rp36 miliar lebih untuk 161.554 kuota, kemudian Medan Rp28 miliar lebih untuk 128.870 kuota, dan Deliserdang Rp27 miliar lebih untuk 123.021 kuota.

Sementara itu, Whiko menuturkan, untuk menyikapi pelonggaran transportasi yang terjadi, GTPP Covid-19 Provinsi Sumut tetap mengajak masyarakat untuk teguh berdisiplin stay at home, selalu menggunakan masker, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dua meter saat berinteraksi, menghindari kerumunan orang banyak dan tidak melakukan mudik.

“Hal ini dilakukan, karena belum ada penurunan angka penderita Covid-19 dan masih ditemukannya penderita Covid-19 yang baru,” tuturnya.

Begitu juga, sambung dia, mulai hari ini GTPP Covid-19 Provinsi Sumut juga telah membuka pasar murah guna meringankan beban kebutuhan masyarakat disamping untuk menyokong pengembangan UMKM yang terdampak Covid-19.

Pasar murah KUMKM juga telah dibuka mulai Minggu (17/5) sampai dengan Kamis (21/5) mulai pukul 10.00-18.00 WIB yang diperuntukkan bagi seluruh warga Sumut dan diutamakan bagi kalangan menengah ke bawah.

“Pasar murah ini diadakan di lima tempat, antara lain di Gedung Serba Guna Pancing, Ex-Bandara Polonia, Yon Zipur Helvetia, Rumah Dinas Walikota Binjai dan Kampung Ramadan. Pasar murah ini telah berjalan lancar, tapi ada kendala seperti di Gedung Serba Guna Pancing yang sempat terjadi kerumunan pengunjung sebagaimana yang tidak kita harapkan saat pandemi Covid-19,” ujarnya.

Menanggapi ini, Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumut Ridho Haykal Amal, menyampaikan permohonan maaf atas apa yang telah terjadi. Ia menyampaikan, bahwasanya EO sebetulnya sudah mengatur SOP di dalam gedung untuk 600 orang dengan 150 orang duduk secara physical distancing dengan jarak satu meter, kemudian, pelaku UKM dan penerima voucher pembelian ada 300 orang diluar.

“EO juga telah menutup pagar supaya tidak masuk, tapi karena masyarakat begitu antusias, meski telah kami sampaikan physical distancing, tapi sebagian ibu-ibu tetap berdiri karena menganggap pasar murah ini cukup respon,” ucapnya.

Untuk itulah, kata Haykal, idealnya memang petugas bisa mengurai dengan melakukan physical distancing. Namun hal ini tidak terjadi karna padatnya dan tingginya antusias masyarakat luas untuk masuk ke pasar murah.

“Sehingga akhirnya kami urai perlahan-lahan dengan catatan 600 paket yang harus diselesaikan menjadi 1.200 dalam dua hari untuk satu hari ini. Untuk itu kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, besok kami akan batasi dengan pembagian kupon yang ada diluar, sehingga yang masuk hanya yang punya nomor saja,” pungkasnya. (Anita)

Penulis: Anita
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles