Ramai Umat Buddha Ziarah Kubur dan Sembahyang Ceng Beng di Asahan
ramai umat buddha ziarah kubur dan sembahyang ceng beng di asahan
Asahan, MISTAR.ID
Ramai umat Buddha di Kabupaten Asahan melakukan upacara Ceng Beng dengan kegiatan berziarah ke makam leluhur mereka. Adapun ritual sembahyang Ceng Beng ini dilaksanakan sekira dua bulan setelah Hari Raya Imlek dan dilakukan selama sepuluh hari atau hingga sebelum tanggal 5 April setiap tahunnya.
Khusus pada saat Ceng Beng, biasanya dimanfaatkan warga Tionghoa, khususnya mereka yang datang dari perantauan untuk pulang kampung berziarah ke makam leluhur dan keluarga.
Sebagaimana pantauan wartawan, Kamis (30/3/23) warga Tionghoa mulai memadati pekuburan umat Buddha di Desa Hessa Pelompongan, di Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan.
Baca Juga:Kisah Tragis Siswi SMA Siantar Dilindas Bus, ini Lelaki yang Memboncengnya
“Kalau Ceng Beng, keluarga yang dari perantauan wajib pulang meskipun dia Imlek tak sempat pulang kalau Ceng Beng biasanya dipaksakan pulang untuk menyempatkan sembahyang ke makam leluhur,” kata Bustami, salah seorang peziarah yang dikonfirmasi wartawan.
Di atas tanah makam leluhur, seluruh anggota keluarga biasanya berkumpul bersama di sekitar pusara. Membakar dupa, menyuguhkan sesaji buah-buahan dan merapalkan doa. “Ini cara kami menjaga tradisi leluhur. Kalau tahun sebelumnya memang tak seramai ini karena masih Pandemi Covid-19. Sembahyang Ceng Beng meminta kepada leluhur supaya seluruh keluarga dapat keselamatan, diberi kesehatan, dapat keberkatan dan rejeki sepanjang tahun,” katanya.
Ceng Beng, dalam bahasa Hokkian, artinya terang benderang yang kemudian disimbolkan mendatangi makam leluhur dengan berziarah dengan mendoakan agar mendapat cahaya hidup bagi anggota keluarga yang masih ada.
Baca Juga:Polres Tebing Tinggi Patroli Amankan Ziarah Kubur Tionghoa
Sementara asal mula ziarah kubur atau Ceng Beng ini telah ada dari zaman kekaisaran Zhu Yuan Zhang, pendiri Dinasti Ming (1368-1644 M).
Peziarah lain, Mirna mengaku sengaja pulang dari perantauan di Pekanbaru setiap tahun untuk sembahyang Ceng Beng. Katanya, agar kehidupan keluarga di perantauan diberkati oleh leluhurnya. “Setiap tahun pasti pulang untuk sembahyang Ceng Beng ini. Minta doa supaya selamat,” ujarnya.(perdana/hm15)
PREVIOUS ARTICLE
Dua Pria di Siantar Ditangkap Polisi Gegara Judi Togel