13.5 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Penyebutan Nama Desa Wisata Bagot di Samosir Tuai Kontroversi 

Samosir, MISTAR.ID

Nama Desa Wisata Bagot yang berada di Desa Parlondut, Kecamatan Pangururan, Samosir yang sedang dipromosikan oleh Dinas Pariwisata Samosir, menuai kontroversi di kalangan masyarakat Desa Parlondut.

Hal ini disampaikan oleh salah seorang tokoh masyarakat (Raja Jolo) di Kenegerian Buhit di Desa Parlondut, Kecamatan Pangururan,Pardingotan Sitanggang, yang juga diamini oleh beberapa orang tua di Desa Parlondut tersebut kepada Mistar, Selasa (1/9/20).

Pardingotan mengatakan, dirinya sebagai salah seorang tokoh masyarakat di Kenegerian Buhit, tidak setuju dengan penyebutan nama Desa Wisata Bagot disematkan untuk kampung yang sedang dibina oleh Dinas Pariwisata tersebut.

Baca Juga:Wisata Samosir Resmi Kembali Dibuka, Penumpang Kapal Ferry Tigaras Naik 50 Persen

“Seharusnya mereka harus koordinasi terlebih dahulu tentang pemberian nama tersebut kepada tokoh masyarakat,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, pemberian nama Desa wisata Bagot itu bertentangan dengan adat-istiadat dan kearifan lokal yang dianut oleh masyarakat.

“Itu dari dulu namanya Lumban Sitanggang yang berada di Dusun 2 Desa Parlondut, kenapa sekarang berubah jadi Desa wisata bagot tanpa koordinasi dengan tokoh masyarakat,” terangnya penuh tanya.

“Dalam arti bahasa Batak bahwa bagot mengandung arti panarusan. Jika dibahasa Indonesia kan adalah buah dada yang menurut orang batak bahasa tersebut pantang untuk disebutkan,” jelasnya.

Beberapa orang tua juga mengatakan, nama bagot tersebut pantang untuk disebutkan dimana bahasa bagot mengantung konotasi yang tidak layak untuk disebut dalam tatanan adat-istiadat karena nama tersebut pantang untuk disebut menurut para orang tua terdahulu.

Para orang tua tersebut juga mengharapkan pembinaan desa wisata tersebut jangan ada unsur politiknya karena Kabupaten Samosir saat ini sedang dalam tahun politik, yakni mengikuti Pilkada serentak Tahun 2020 dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

Pardingotan sangat menyesalkan pihak Dinas Pariwisata dan juga pemerintah desa, dalam hal ini kepala desa dengan menyematkan nama kampung Wisata Bagot untuk penyebutan nama untuk desa binaan Dinas Pariwisata tersebut.(josner/hm01)

Related Articles

Latest Articles