15.2 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Pengelolaan Kaldera Belum Maksimal Untungkan Pemkab Toba

Toba, MISTAR.ID

Keberadaan Kaldera Toba Nomadic Escafe atau yang sering disebut Toba Caldera Resort yang dikelola Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT) yang telah menghasilkan pendapatan melalui tiket masuk dan tarif parkir, ternyata belum mampu untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Toba. Termasuk pula hasil pendapatan sarana permainan yang dikelola oleh pengusaha yang berkerjasama dengan BPODT.

Hasil penelusuran Mistar.id, Kaldera menjadi tujuan wisata bagi pelancong di akhir pekan. Tempat yang beberapa kali pernah disinggahi Presiden Republik Indonesia itu menjadi daya tarik tersendiri, terlebih saat liburan Natal dan Tahun Baru (mampu menyedot pengunjung belasan ribu orang).

Setelah memasuki kawasan Kaldera, pelancong juga disuguhkan beberapa permainan yang menarik seperti paintfox, paintball, paint tools, atv dan panahan, sehingga wisatawan tidak hanya sekedar menikmati alam Danau Toba.

Koordinator lapangan (Korlap) Kaldera, Goodman Manurung mengatakan, pada tanggal 23 Desember 2023, Kaldera dikunjungi 876 orang. Berturut-turut pada tanggal berikutnya Kaldera dikunjungi 2.344 orang (24 Desember), 2.939 orang (25 Desember), 2.102 orang (26 Desember), 1.809 orang (27 Desember), 2.038 orang (28 Desemebr), 2.064 orang (29 Desember), 2.384 orang (30 Desember), dan 3.291 orang (31 Desember).

Baca Juga : Peserta Ekspedisi Geopark Kaldera Toba SMSI Nikmati Pesona Alam Huta Ginjang

Selanjutnya terdapat 7.016 orang mengunjungi Kaldera pada 1 Januari 2024, 4.422 orang (2 Januari), 3.082 orang (3 Januari), 2.360 orang (4 Januari), dan 1.716 orang (5 Januari).

“Untuk dapat masuk setiap pengunjung dikenakan tarif biaya karcis, untuk anak umur dua tahun sebesar Rp5000, pelajar Rp10.000, dewasa Rp20.000. Selain itu pengunjung dikenakan biaya parkir kendaraan yang dibagi dalam dua kelas, parkir biasa dibandrol Rp10.000 dan kelas VIP Rp50.000,” papar Goodman.

Dikatakan Goodman, terkait urusan pajak kepada Pemerintah Kabupaten Toba yang tahu pasti adalah pimpinan. Sesuai informasi sudah ada penyetoran pajak, untuk besaran pajak dirinya tidak mengetahuinya dan dia hanya sebatas pendataan jumlah pengunjung sesuai karcis.

“Tetapi untuk jenis permainan hasil yang didapat tidak ada pajak ke Pemkab, karena sarana permainan dibagi antara pihak ketiga dengan Kaldera,” ujarnya.

Related Articles

Latest Articles