4.3 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Pengamat Tanggapi Program Makan Bergizi Gratis yang Turun jadi Rp10 Ribu

Medan, MISTAR.ID

Seorang pengamat ekonomi Sumatera Utara menanggapi Keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk menurunkan anggaran makan bergizi gratis (MBG) dari Rp15.000 menjadi Rp10.000 per hari.

Pengamat itu adalah Gunawan Benjamin. Ia mengatakan, jika mengambil sampel di sejumlah wilayah yang dekat dengan Kota Medan, maka Rp10.000 masih bisa mendapatkan satu porsi nasi bungkus, ditambah dengan lauk ayam.

“Namun jika dibelanjakan di Kota Medan, Sibolga atau Gunung Sitoli, maka jelas pemerintah membutuhkan anggaran yang lebih banyak, jika ingin memenuhi kecukupan gizi atau dengan kualitas makanan tertentu yang diharapkan,” katanya, pada Senin (16/12/24).

Baca juga: Ini Cerita Guru dan Siswa SMKN 6 Tentang Program Makan Bergizi Gratis

Sehingga, kata Gunawan, kecukupan gizi dan anggaran yang diberikan akan menjadi relatif di masing-masing daerah. Ia juga menekankan bahwa pemerintah harus menghitung dengan baik terkait volatilitas harga pangan di masa yang akan datang.

“Sejauh ini pemerintah telah melakukan uji coba makan gratis. Namun disaat tekanan inflasi sedang rendah-rendahnya,” sebutnya.

Bahkan, lanjut Gunawan, Indonesia sempat membukukan deflasi selama 5 bulan berturut-turut sejak Mei hingga September lalu.

Pada 3 bulan terakhir ini, Indonesia membukukan deflasi 0,12 persen di September, inflasi masing-masing 0,08 persen dan 0,3 persen pada Oktober dan November.

“Laju tekanan inflasi di tanah air berpeluang ditutup di bawah 2 persen atau berada di kisaran 2 persen. Angka yang cukup rendah, dan di waktu yang bersamaan pemerintah melakukan uji coba penerapan makan bergizi gratis,” lanjutnya.

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Diuji Coba, dari Dapur hingga ke Meja Siswa

Gunawan menegaskan, meskipun pemerintah berkeinginan agar program ini dapat diimplementasikan, namun, inflasi yang berpeluang naik, seiring dengan deflasi sebelumnya yang telah menekan kemampuan petani dalam bercocok tanam perlu diwaspadai.

“Pemerintah harus mewaspadai kemungkinan buruk dari inflasi yang bisa mendorong kenaikan harga komoditas yang masuk dalam kategori volatile food,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, hari ini dan di masa yang akan datang, nilai uang tidak akan pernah sama. Sehingga anggaran yang dipersiapkan untuk memenuhi program makan bergizi gratis ini juga berpeluang akan mengalami kenaikan.

Gunawan juga mengingatkan perlunya belajar dari inflasi pangan tahun ini yang sempat lebih tinggi dari inflasi pada umumnya.

“Karena inflasi pangan yang akan menggerus kecukupan gizi MBG, dan berpeluang memaksa pemerintah mengeluarkan anggaran yang lebih besar,” tambahnya lagi.

Presiden Prabowo Subianto memutuskan memangkas anggaran MBG dari semula Rp15.000 menjadi Rp10.000 per anak, yang disampaikan setelah mengumumkan kenaikan UMP tahun 2025 di Istana Negara, Jakarta pada 29 November lalu. Anggaran ini dinilai mencukupi, terutama di daerah. (susan/hm27)

Related Articles

Latest Articles