Hal itu, jelas Hetty, karena setiap individu orangutan memiliki karakter berbeda. Proses pengenalan ini membutuhkan waktu sampai orangutan dapat terbiasa dengan lingkungan hidup barunya.
Metode Edukasi Tentang Satwa Orangutan
Keberadaan orangutan di pulau-pulau Orangutan Haven akan menjadi bahan pelajaran dan sekaligus sebagai duta satwa liar untuk mengajak pengunjung menjaga hutan yang merupakan habitat satwa tersebut.
“Menjaga hutan, berarti memberi kesempatan dan ruang bagi kelangsungan hidup mereka di habitatnya,” jelas Hetty.
Lebih luas lagi, lanjut Hetty, pengunjung akan memperoleh informasi dan pencerahan tentang perlindungan hutan, keanekaragaman hayati, dan ekosistem yang sehat dan berfungsi dalam mengintegrasikan kemajuan ekonomi, keadilan sosial dan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan.
Baca Juga:Â Pemandu Wisata Dilatih Disbudpar Toba Tingkatkan Kunjungan Wisatawan
Orangutan Haven, sebut Hetty, merupakan aset bagi Sumatera Utara dan sekitarnya bahkan Indonesia sebagai sumber daya unik konservasi, pendidikan, pembangunan berkelanjutan, dan rekreasi.
Dengan areal lebih dari 40 Hektar, Orangutan Haven terbuka menerima kunjungan masyarakat, juga sekolah yang ingin memanfaatkan fasilitasnya sebagai sumber daya pendidikan.
Berbagai modul pendidikan telah dipersiapkan dan akan senantiasa dikembangkan, termasuk dalam merespon Kurikulum Merdeka Belajar terutama pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
