Toba, MISTAR.ID
Pasca ditemukannya kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipidal Pada Anak (GgGAPA) di Sumut, Pemerintah Kabupaten Toba mengeluarkan surat edaran Bupati Toba Nomor 440.2467/PSDK-DINKES/X/2020 tertanggal 21 Oktober 2022.
Instansi terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan Toba, RSUD Porsea, RSU HKBP, Puskesmas, Penyelenggara Pelayanan Kesehatan lainnya (Klinik Praktek Dokter), apotek dan toko obat di wilayah Kabupaten Toba diinstruksikan melakukan kewaspadaan dini.
Adapun tindakan kewaspadaan dini yang dimaksud dalam Surat Edaran Bupati Toba tersebut diantaranya adalah agar setiap fasilitas pelayanan Kesehatan yang menerima kasus GgGAPA harus melakukan pelaporan melalui link yang tersedia pada aplikasi RS Online dan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
Baca juga:Â Dinkes Asahan Sosialisasikan Surat Edaran Larangan Peredaran Obat Sirup
Tenaga Kesehatan pada setiap fasilitas Kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalan bentuk sediaan cair) sirup. Sebagai alternatif, dapat menggunakan bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal) atau lainnya.
Selain itu, seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas/bebas terbatas dalam bentuk sirup kepada masyarakat sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah.
Ditambah melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai GgGAPA dimana perlunya kewaspadaan orangtua mewakili anak usia dibawah 6 tahun dengan gejala penurunan volume/frekwensi urin dengan atau tanpa demam gejala prodromal lain untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
Baca juga:Â DPRD Desak Pemko Medan Keluarkan SE Larangan Penjual Obat Sirup
“Upaya kewaspadaan dini telah dimulai sejak hari ini. Kami langsung turun ke sejumlah sarana Faskes, Puskesmas, apotek dan toko obat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Toba dr Freddi Sibarani, Sabtu (23/10/22).
Dikatakannya, sejak hari ini sejumlah obat sirup sudah diamankan untuk sementara, diantaranya Flurin DMP Sirup, Termorex Sirup dan Unibebi Cough Sirup. (james/hm09)
