10.9 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Menelisik Pencemaran Aspal di Nias Utara: Dampak, Tuntutan dan Ancaman

Nias Utara, MISTAR.ID

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumut telah melakukan serangkaian investigasi pada Juni 2023 lalu. Mereka mendapatkan hasil Lara Aspal, memotret bagaimana dampak buruk pencemaran, baik terhadap masyarakat pesisir dan ekosistemnya.

Kronologisnya, pada 11 Februari 2023, kapal tanker MT ASSHI berbendera Gabon yang berlayar dari Uni Emirat Arab mengangkut ±3600 metrik ton aspal kandas di perairan laut Desa Humene Siheneasi, Kecamatan Tugala Oyo, Kecamatan Nias Utara.

Hingga November 2023, bangkai kapal belum juga dievakuasi. Aspal yang terdapat di dalamnya masih keluar dan menyebar di perairan Kepulauan Nias.

Hasil investigasi Walhi Sumut menunjukkan, pencemaran lingkungan akibat aspal masif terjadi. Direktur Walhi Sumut, Rianda Purba mengatakan, kerusakan terjadi mulai dari terumbu karang, konservasi mangrove dan pesisir pantai.

Baca juga: Akademisi Soroti Kapal MT AASHI Cemari Perairan Nias Utara

Walhi Sumut juga menyoroti soal kerugian sosial dan ekonomi yang dialami para nelayan. Hasil tangkapan ikan turun drastis. Mereka juga harus melaut lebih jauh. Tentunya, nelayan harus merogoh kocek lebih dalam untuk BBM.

“Nelayan sudah tidak mendapat hasil tangkapan seperti sebelum kapal kandas. Mereka juga harus menghabiskan modal lebih banyak untuk BBM,” kata Rianda kepada mistar.id, Sabtu (18/11/23).

Kata Rianda, Walhi Sumut mendesak perusahaan dan pemerintah segera evakuasi kapal. Jika tidak, masyarakat hanya tinggal menunggu kehancuran laut Nias dan perairan samudera Indonesia.

Baca juga: Besok, Tapteng Hingga Kepulauan Nias Diprediksi Hujan Lebat

Pengangkatan kapal aspal yang terdampar menjadi prioritas mendesak bagi Walhi Sumut saat ini. Dampak-dampak yang muncul dari kondisi tersebut menjadi urgensi yang harus segera diatasi.

  1. Ancaman pencemaran perairan dan kesehatan

Kepala sub direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PSLH KLHK), Eko Novi Setiawan mengklaim pihaknya sudah melakukan verifikasi di lapangan. Mereka juga mengklaim sudah mendorong upaya pembersihan.

Namun, kondisi ini jauh berbeda dengan yang dirasakan oleh masyarakat setempat. Perwakilan masyarakat Nias Utara, Yanuarman Gulo mambantah pernyataan Kasubdit Dit. PSLH KLHK. Yanuarman mengatakan jika saat ini bangkai kapal MT AASHI semakin tenggelam dan terus mengeluarkan cairan aspal.

Related Articles

Latest Articles