Saturday, January 18, 2025
logo-mistar
Union
SUMUT

Masyarakat Minta Selamatkan Sungai Siageon

journalist-avatar-top
By
Friday, December 13, 2019 05:24
20
masyarakat_minta_selamatkan_sungai_siageon

masyarakat minta selamatkan sungai siageon

Indocafe

Tarutung | MISTAR.ID – Akibat penambangan pasir ilegal di Sungai Sigeaon Kecamatan Tarutung , tiga jembatan utama terancam ambruk. Tiga jembatan itu antara lain jembatan Naheong, Jembatan Jalan DI Panjaitan dan Jembatan Saitnihuta. Jembatan tersebut sangat berpotensi ambruk. Dasar sungai diperkirakan sudah turun hingga tiga
meter dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini. Bahkan pondasi sejumlah jembatan sudah mulai terlihat muncul diatas permukan air.

Masyarakat yang mengatasnamakan Ketua organisasi kepemudaan di kota Tarutung Tornados Club, Immer Boy Simanjuntak merasa prihatin atas terancamnya beberapa jembatan penghubung kota.

“Ancaman itu sangat jelas terlihat dengan kasat mata. Lihat saja, bagian yang dibangun di sisi sungai sebelumnya hanya satu meter muncul dipermukan air. Sekarang sudah empat meter. Tiga tahun ke depan, itu akan tergerus dan hanyut dibawa air sungai, serta akan berakibat pada stabilitas pondasi jembatan,” sebutnya kepada Mistar,Kamis, (12-12-19) di Tarutung.

Immer Boy berpendapat, tanpa bermaksud mengesampingkan adanya kebutuhan ekonomi. seyogianya penambangan pasir liar di sungai ini harus dihentikan. Atau ditangani dengan pendekatan ramah lingkungan yang diakselesarikan dengan konsep pengembangan pariwisata. Sungai Sigeaon yang melintas ditengah perkotaan, memiliki potensi wisata yang layak dikembangkan.

Sungai ini dapat menjadi salah satu ikon wisata di Tapanuli Utara sebagaimana sungai di kota-kota wisata.Di sungai Sigeaon, akan berkembang olahraga air seperti kano dayung dan sarana rekreasi air lainnya.

Immer Boy mengatakan, untuk mewujudkan itu, pemerintah harus bangun bendung yang ramah lingkungan. Memang biaya nya pasti besar, tetapi itu sebanding dengan penyelematan kawasan eko dan huni, empat jembatan yang terbentang di atas sungai dan pengembangan pariwisata.

Ia juga mengatakan,jika masyarakat dan pemerintah sudah sepaham, maka pembuatan Detail Engeneering Develovment (DED)-nya sudah harus dimulai sekarang.

Menurutnya, bendung ramah lingkungan harus mampu melestarikan ikan khas Batak Garing atau Ihan yang masih hidup di sungai itu.
“Bendung ini harus memberi peluang hidup kepada ekosistem sungai termasuk ikan khas Batak. “Kita berharap kepada putra daerah Tapanuli Utara yang duduk di legilatif propinsi dan di Senayan akan memberikan perhatian tehadap konsep penyelamatan lingkungan ini dengan pendekatan pariwisata, dan saya yakin mereka juga sangat konsern peduli dengan bonapasogitnya,” harapnya.(Janpiter/hm06).

TAGS
journalist-avatar-bottomLuhut