Labura, MISTAR.ID
Wakil Ketua DPRD Labuhanbatu Utara (Labura), Tahan Munthe mengaku terkejut saat mendengar informasi bahwa underpass yang menghubungkan kawasan Tanjungsari Aekkanopan dengan Jalan M Senen masuk dalam kawasan Kabupaten Asahan.
Kagetnya itu diketahui saat wartawan menginformasikan Bupati Labura Hendriyanto Sitorus menyebut objek yang selalu dalam keadaan tergenang air itu berada di wilayah Asahan.
Baca juga :Â Selain ‘Pasang Badan’, DPRD Desak Usut Tuntas Pencemaran Limbah PKS di Labura
“Setahu saya tidak. Mungkin salah pak bupati itu,” kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu kepada wartawan di salah satu warung kopi di Aekkanopan, Kamis (17/7/24).
Ia mengatakan pihaknya tidak pernah menerima adanya perubahan draft tapal batas itu serta akan mempertanyakan masalah itu kepada Lurah Aekkanopan Kecamatan Kualuhhulu.
Baca juga :Â Rencana Pembangunan 20 Tahun Labura Tuntas 1,5 Jam Jadi Tanda Tanya
Sebagai informasi, underpass yang dimaksud adalah terowongan di bawah rel kereta api yang dibangun di masa kepemimpinan H Khairuddin Syah. Dengan adanya proyek itu, arus jalan lebih singkat.
Namun, setelah dibangun, underpass tersebut nyaris tidak tergenang dari air. Bahkan sudah banyak kendaraan roda empat yang ‘berenang’ disana karena sopir tidak mengetahui kondisi jalan saat ingin melintasinya. (sunusi/hm18)
