18.6 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Harkitnas Ke-116, Sekda Labusel: Kebangkitan Nasional Kedua Menuju Indonesia Emas

Labusel, MISTAR.ID

Sekretaris Daerah (Sekda) Labuhanbatu Selatan (Labusel), Heri Wahyudi membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie Setiadi dalam peringatan ke-116 Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di halaman Kantor Bupati, pada Senin (20/5/24).

Dikatakan, lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

“Hari berdirinya Boedi Otomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Harkitnas yang kita rayakan hari ini,” paparnya.

Baca juga:Peringati Harkitnas, Pj Gubsu Minta ASN Beri Pelayanan Terbaik ke Masyarakat

Disebutkan, organisasi Boedi Oetomo bermula dari sejumlah dokter dan calon dokter di Batavia yang berkumpul mendirikan suatu organisasi modern. Dilanjutkan, Boedi Oetomo menjadi awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal, seperti pentingnya pendidikan barat bagi rakyat Hindia Belanda, serta penyebaran pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang priayi atau bukan.

“Apa yang telah dirintis Boedi Otomo dilanjutkan oleh banyak organisasi lain yang muncul belakangan. Nasionalisme Jawa khas Boedi Oetomo diperluas menjadi nasionalisme mencakup keseluruhan orang-orang di Hindia Belanda. Pendidikan yang hanya ditujukan pada priayi Jawa diperluas untuk seluruh rakyat Bumiputera. Perjuangan memajukan kebudayaan Jawa diperluas menjadi perjuangan politik mengusir penjajahan Belanda. Perluasan dari cita-cita yang telah ditumbuhkan oleh Boedi Oetomo mencapai titik puncaknya pada proklamasi kemerdekaan,” terang Sekda.

Lanjutnya, sebelum Boedi Oetomo, adalah Raden Ajeng Kartini, perempuan dari kota kecil Jepara, mengawali lahirnya gagasan kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, persaudaraan dan kemajuan melalui tulisan-tulisannya tersiar ke penjuru dunia. Dia lah yang menggodok aspirasi-aspirasi kemajuan di Indonesia untuk pertama kali muncul sejak lebih dari seabad lalu.

Baca juga:Penerapan Politik Etis Latar Belakang Lahirnya Peringatan Harkitnas Setiap 20 Mei

“Apa yang digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa, kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai ‘jembatan emas’. Kemerdekaan dibayangkan Bung Karno sebagai sebuah “jembatan emas” yang akan membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan batin di atas tanah sendiri,” jelas Heri.

“Hari ini, kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru,” sambungnya.

Dijelaskan, dengan pencanangan percepatan transformasi digital nasional oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dipacu beberapa tahun terakhir ini, tantangan demi tantangan dapat dihadapi bersama.

Baca juga:Wali Kota Tanjungbalai Bacakan Amanat Apel Peringatan Harkitnas ke 115

Menurutnya, kerja bersama dari seluruh komponen bangsa telah menggerakkan roda transformasi dengan pasti. Hasil demi hasil bisa mulai dinikmati, mulai dari kalangan perkotaan sampai dengan pedesaan, di seluruh penjuru tanah air.

“Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri dan keyakinan. Kemajuan telah terpampang di depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam, bonus demografi dan potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju Indonesia Emas 2045. Mari kita rayakan kebangkitan nasional kedua menuju Indonesia Emas,” tutup Sekda. (oel/hm16)

Related Articles

Latest Articles