24.2 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Jelang Nataru 2024, Pj Gubernur Sumut Sebut Persediaan Cabai Merah Cukup

Medan, MISTAR.ID

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara, Hassanudin mendukung pembangunan Rumah Produksi Pasta Cabai Merah di Desa Tanah Itam Ilir, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batubara.

Program pembangunan rumah produksi tersebut menjadi solusi terbaik bagi semua pihak.

“Masyarakat selaku konsumen tidak menjerit saat harga melambung tinggi. Begitu juga petani tidak mengeluh saat harga anjlok,” ucap Hassanudin, usai panen raya cabai merah di Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, pada Kamis (26/10/23).

Baca juga: Harga Cabai Merah Berangsur Turun di Medan

Dikatakan, cabai menjadi salah satu komoditi yang paling dibutuhkan oleh masyarakat, sekaligus penyebab tingginya inflasi di Indonesia. Saat ini, Sumut memiliki stok cabai menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Dia memaparkan, walaupun kawasan sentra produksi cabai merah Sumut seperti Karo, Batu Bara, Simalungun, Tapanuli Utara (Taput), Langkat, Dairi, Toba, Humbang Hasundutan (Humbahas), Mandailing Natal (Madina) dan Padang Sidempuan mampu menghasilkan produksi 146.182 ton, namun perlu tetap diwaspadai mulai dari stabilitas harga dan ketersediaannya.

“Dari lumbung-lumbung cabai Sumut mampu memproduksi 146.182 ton dengan jumlah kebutuhan masyarakat 104.230 ton, kita masih surplus 41.950 ton. Namun ini harus tetap dijaga, apalagi untuk kebutuhan Nataru 2024,” paparnya.

Baca juga: Potensi Pertanian Kabupaten Batu Bara Tinggi, Setahun Hasilkan 63.800 Ton Cabai Merah

Mantan Pangdam I/BB itu berharap, petani cabai dapat terus meningkatkan produksi tanamannya. Saat ini, sebutnya, luas lahan cabai di Desa Lubuk Cuik dan desa sekitarnya 630,52 hektar, dengan produksi 12-15 ton/hektar.

“Saat panen puncak bisa mencapai 40-50 ton/hari, kita harapkan harga dan ketersediaan cabai untuk masyarakat Sumut cukup,” pungkasnya.

Dalam kunjungan tersebut, Hassanudin juga menyerahkan bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut berupa pupuk, benih cabai, mulsa gulung, dan hand sprayer electric pada 3 kelompok tani (poktan) budidaya cabai. (jonatan/hm16)

 

Related Articles

Latest Articles