Ada sejumlah daerah yang ada ditemukan kasus DBD terkesan meningkat, diantaranya Puskesmas Kentara di Kecamatan Lae Parira.
Selanjutnya kasus DBD ini ditemukan di Kecamatan Sumbul, Sidikalang, Siempat Nempu Hilir, Siempat Nempu, dan Siempat Nempu Hulu.
Baca juga : Sebanyak 33 Kasus DBD Menyebar di Dairi, Dinkes: Belum Kategori Endemi
dr Hendrik Manik dan Frisda Turnip mengaku Dinkes secara maksimal tetap melakukan monitoring ke wilayah terjangkit wabah.
“Kasus DBD sampai saat ini akhir bulan Juli 2023, ada 42 orang dari Januari-Juli 2023 dan semuanya dinyatakan sembuh tidak ada yang meninggal dunia,” ujar dr Hendrik.
Program Dinas Kesehatan Dairi melalui Puskesmas tetap meningkatkan promosi kesehatan dengan 3M yakni mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air, menutup tempat penampungan air dan menguras bak mandi 1×7 hari.
Baca juga : Kasus DBD di Dairi Meningkat, Anggota DPRD Tuntut Pemkab Lakukan Fogging Berkala
Dinkes Dairi juga mengupayakan langsung dilaksanakan apabila ada pasien positif DBD adalah melaksanakan pengasapan atau fogging di tempat pasien yang terkena gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan membagikan serbuk abate.
Selanjutnya, meningkatkan pelaksanaan sosialisasi dan promosi kesehatan serta pengendalian sektor di wilayah kerja masing-masing Puskesmas. (manru/hm18)
