19 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Harga Merosot, Peternak Babi di Taput Menjerit

Taput, MISTAR.ID

Para peternak babi di Tapanuli Utara (Taput), khususnya di Kecamatan Siborongborong, menjerit setelah harga jual daging hewan ternak itu merosot tajam. Kini, harga per kilogram babi yang hidup hanya Rp30 ribu. Padahal daging yang telah dipotong bisa dijual oleh pedagang di pasar seharga Rp80 ribu per kg.

Turunnya harga daging babi itu disebabkan karena musim penyakit babi. Sehingga daging babi dipasok dari luar daerah yang mengakibatkan peternak babi lokal menjerit dan bersaing dengan harga murah.

“Kita meminta Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dapat memperhatikan keluhan peternak babi, khususnya di Kecamatan Siborongborong. Penyebab semua itu karena saat ini di Taput terjadi musim penyakit babi, sehingga banyak ternaK yang bermatian akibat penyakit tersebut dan peternak dari luar daerah berdatangan menjual babi ke Tapanuli Utara,” ujar Nelson Nababan, salah seorang peternak babi kepada mistar.id, Sabtu (15/4/23) di Siborongborong.

Baca Juga:Harga Daging Babi Terus Merosot, China Hadapi Kekhawatiran Baru

Dia juga berharap agar Pemerintah Daerah Tapanuli Utara dapat mengawasi masuknya daging babi dari luar daerah dengan tujuan agar harga daging bisa stabil. Selain itu, untuk mengantisipasi penyakit babi. “Contoh, datang ternak babi dari luar daerah yang telah kena penyakit, sehingga ternak yang ada di Taput terkena virus atau menular.”

Selain itu juga kita harapkan kepada dinas terkait, demi menjaga kesehatan warga yang mengkonsumsi daging babi, agar dibuat kembali rumah potong ternak. Artinya setiap ternak babi yang akan dipotong diperiksa dulu kesehatannya atau keur.

“Kalau kita lihat saat ini datang ternak babi dari luar daerah, tanpa diperiksa kesehatan babi tersebut, langsung dipotong. Itulah harapan kita kepada Pemkab Tapanuli Utara agar, setiap ternak babi yang igin dipotong untuk dijual terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan,” ujar Nelson.

Baca Juga:Harga Daging Babi Melonjak Rp130 Ribu Per Kilo, Pedagang: ‘Lalat Aja Takut’

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Tapanuli Utara Longgos Pandiangan saat dihubungi mistar.id, Sabtu (15/4/23) mengaku sangat mendukung masukan dari peternak itu. “Dalam waktu dekat kami akan melakukan rapat koordinasi mengenai semua itu,” jelasnya.

Dia juga mengaku bahwa pihaknya akan mengawasi ternak babi yang datang dari luar daerah. “Kita dalam waktu dekat akan buat rapat. Nantinya setiap ternak babi yang mau dipotong untuk dijual di pasar, dicek dulu kesehatannya,” ujar Longgos.(fernando/hm15)

Related Articles

Latest Articles