13.3 C
New York
Friday, May 10, 2024

Gubsu Didampingi Kapoldasu dan Pangdam I BB Tinjau Banjir Madina

Medan, MISTAR.ID

Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi dijadwalkan meninjau banjir yang melanda Kabupaten Mandailing Natal (Madina) bersama Kapolda Sumut dan Pangdam I BB, Senin (20/12/21) menggunakan helikopter melalui Bandara Lanud Soewondo.

“Ini kita mau lihat langsung banjir yang terjadi di Madina. Ada beberapa akses desa yang terputus. Infonya 2 kecamatan, namun tidak full terputus. Ini kita akan berangkat. Saya bersama Kapolda dan juga Pangdam I BB,” katanya pada wartawan.

Terkait bantuan untuk rakyat Madina yang terdampak banjir akibat hujan yang turun sejak Jumat (17/12/21), Edy mengatakan telah memerintahkan pemberian bantuan terutama sembako untuk korban banjir. “Untuk bantuan ini tak usah diomongin sebab pemerintah hadir membantu rakyatnya terutama bantuan sembako ya,” tegasnya.

Baca juga: Madina Diterjang Banjir, 3 Jembatan Ambrol, 85 Rumah Terendam

Seperti diketahui, Kabupaten Madina berstatus tanggap darurat sejak pada Minggu (19/12/21). Hal ini ditetapkan Bupati Madina, Jakfar Sukhairi Nasution selama 14 hari terhitung 18-31 Desember 2021. Hal ini lantaran banjir dan longsor yang melanda kawasan Kabupaten Madina yang merendam 16 Kecamatan di Madina, Sumatera Utara (Sumut).

Jakfar Sukhairi Nasution yang menetapkan SK Pos Komando Darurat kejadian banjir dan tanah longsor dengan menunjuk Sekda Kabupaten Mandailing Natal sebagai komandan dan Kalaksa BPBD sebagai wakil komandan.

Banjir yang merendam 16 kecamatan ini mengakibatkan sedikitnya 2.108 kepala keluarga terdampak. Ketinggian banjir bahkan mencapai 2 meter atau sampai ke atap rumah. Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas yang cukup tinggi pada Jumat, 18 Desember 2021 pukul 18.00 WIB.

Adapun 16 kecamatan yang terdampak banjir yakni, Kecamatan Natal, Ranto Baek, Lingga Bayu, Batang Natal, Panyabungan, Hutabargot, Sinunukan, Panyabungan Barat, Panyabungan Timur, Panyabungan Selatan, Panyabungan Utara, Nagajuang, Siabu, Muara Batang Gadis, Batahan dan Kotanopan.

Baca juga: 2.108 Kepala Keluarga Terdampak Banjir di Mandailing Natal

“Ada 16 kecamatan yang terendam banjir dan 2.108 kepala keluarga terdampak. Banjir melanda sejak Jumat (17/12/21). Banjir disebabkan sungai meluap karena intensitas hujan tinggi,” kata Kasi Pemulihan Sosial Ekonomi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, Julinaida Hasibuan.

Menurut Julinaida ketinggian air juga bervariasi dari mulai satu meter hingga dua meter. Penyebabnya karena lokasi berdekatan dengan sungai. Warga yang rumahnya terdampak banjir parah sudah dievakuasi.

“Di beberapa titik ada sampai 2 meter, sampai ke atap rumah. Paling tinggi di kelurahan Tapus sampai 2 meter. Kurang lebih 101 jiwa mengungsi. Tapi di Kelurahan Tapus yang di Kecamatan Lingga Bayu bertambah. Ini kita masih merekap data,” urainya.

Selain banjir kata Julinaida, ada sekitar lima titik di Madina terjadi longsor. Material longsor bahkan sempat menutup jalan lintas Sumatera. Saat ini petugas masih melakukan pembersihan material longsor.

Baca juga: Status Tanggap Darurat Bencana Ditetapkan di Madina

“Masih dilakukan pembersihan material longsor untuk membuka akses jalan dengan mendatangkan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mandailing Natal,” pungkasnya

BPBD terus melakukan dan pendataan. Selain itu juga mendirikan dapur umum serta posko pengungsian. Julinaida mengimbau masyarakat agar waspada, mengingat cuaca masih ekstrim. “Kami juga berkoordinasi dengan instansi dan lembaga terkait untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak,” pungkasnya. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles