15.2 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Gapura Jalan Rusak di Asahan yang Dicoret Kalimat Kotor Sudah Dihapus

Asahan, MISTAR.ID

Gapura selamat datang jalan rusak Pasar XI di Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan yang jadi korban vandalisme atau dicoret dengan bahasa atau kalimat kotor akhirnya dihapus dengan cara ditutup atau ditimpa dengan cat semprot oleh anggota Babinsa.

Beredar sebuah foto pada Jumat (14/4/23) seorang personel anggota Babinsa menimpa warna coretan pada gapura di dinding keramik tersebut dengan warna biru mengunakan cat semprot, di mana sebelumnya tertulis bahasa yang tak pantas yakni “JLN KON***”.

“Iya benar sudah ditutup itu tulisan kotornya sama anggota Babinsa,” kata Danramil 07 Air Joman, Kapten Arm Viktor Hutagaol saat dikonfirmasi wartawan.

Baca Juga:Akibat Jalan Rusak, Gapura Selamat Datang di Asahan Dicoreti dengan ‘Bahasa Kotor’

Adapun, dikatakan Danramil personel Babinsa 07/AJ yang menutup bahasa kotor yang tak pantas dituliskan itu bernama Serda Hadi Ismanto. Penimpaan tulisan itu diketahui dilakukan atas inisiatifnya sendiri pada siang kemarin.

“Harapan ke masyarakat jangan ada lagi aspirasi disampaikan caranya seperti ini, dengan tulisan yang tidak baik, kotor dan tak enak dilihat. Semoga jalan rusak kita ini yang informasinya diperbaiki tahun ini segera terwujud,” kata Viktor menambahkan.

Sebelumnya, gapura selamat datang menuju desa Punggulan di Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan yang dipasang warga spanduk ‘jalan dijual’ sebagai bentuk frustasi jalan rusak menjadi korban vandalisme. Gapura itu ditulisi kata-kata tidak pantas.

Baca Juga:Heboh, Warga di Asahan Pasang Spanduk di Gapura Jalan Rusak Parah

Salah seorang warga sekitar bernama Sumantri mengatakan, coretan nama jalan di gapura selamat datang tersebut sudah sejak tiga hari yang lalu. Dia tidak tahu siapa yang berbuat usil seperti itu. “Sudah ada sekitar tiga hari inilah. Nggak tau siapa yang buat tiba-tiba sudah ada,” ujarnya.

Sumantri antara sepakat dan tidak menyikapi coretan dan spanduk yang masih terpasang di atas gapura tersebut. Pasalnya sampai hari ini jalan tersebut tidak kunjung diperbaiki. “Setiap hari kami masyarakat di sini makan abu jalan. Kalau sudah hujan jalan itu jadi kubangan lumpur. Kalau saya pribadi sebenarnya sepakat ada tulisan kritik ini tapi maunya jangan sampai dengan coretan bahasa kotor,” kata dia.

Sementara itu di atas gapura tersebut masih terpasang spanduk putih bertuliskan ‘Jalan Makin Parah Mereka Pada Kemana’ yang sebelumnya sudah bertahan sekitar sebulan di atas gapura selamat datang itu.(perdana/hm15)

Related Articles

Latest Articles